Ini
adalah kajian Ilmiah yang saya coba kumpulkan dalam bentuk analisa yang
mungkin saja bakal menimbulkan perbincangan serius. Tapi, coba kita
fikirkan, bukankah Alquran adalah Informasi Penting Yang Sangat Bagus
Untuk Dikaji? Peradaban Yang Sangat Modern, Dahulu Sudah Ada
Gedung-Gedung Pencakar Langit, Pesawat Terbang & UFO Pernah Dibuat
Pada Masa Nabi Sulaiman, Pemindahan Istana Dilakukan Oleh Teknologi
Manusia Dalam Waktu Sekejap, MENGAPA PERADABAN MAJU ITU DIMUSNAHKAN ?,
Sisa-Sisa Peradaban itu Masih Kita Temui Sekarang dan Siapa Yang Membawa
Peradaban itu Dimasa Sekarang ?

Sungguh, Allah menahan planet-planet dan bumi agar tidak luput /dari garis orbitnya/, Jika semua itu sampai luput, adakah yang dapat menahannya selain Dia ? Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (QS. 35:41)
Semesta raya ini berasal dari Alma’ yang diberi Rawasia.
Rawasiya
merupakan turunan kata rasa /meneguhkan, mengikat, menambat, dan dengan
demikian memiliki arti peneguh, pengikat, penambat atau gaya alami yang
menyusun tata letak dan tata gerak semesta.
Para
ilmuwan sendiri telah merumuskan empat gaya alami yang mengatur
matematika tata letak dan tata gerak semesta. Pertama adalah gravitasi
yang membuat materi bermassa saling tarik. Kedua adalah elektromagnetika
yang bekerja pada muatan listrik yang diam dan bergerak, termasuk
antara inti atom dan elektron. Ketiga adalah interaksi lemah yang
mengikat inti atom. Dan keempat adalah interaksi kuat yang mengikat
partikel yang menyusun inti atom.
Dengan
berbagai sistem Rawasia itu terwujudlah berbagai macam benda angkasa,
terpisah menurut keadaan dan susunan sebagaimana yang terlihat sekarang.
Namun meski semua benda-benda angkasa, terutama planet-planet memiliki
Rawasia tetapi masing-masingnya mempunyai daya tarik yang berbeda. Hal
itu tergantung pada jarak sesuatu planet dari matahari selaku titik
pusat yang dikitari.
Semakin
dekat suatu planet pada matahari semakin kecillah daya tarik magnetnya
dan semakin teballah atmosfir yang melingkupi planet itu. Sebaliknya
bila suatu planet jauh dari matahari maka nilai tarik magnetnya lebih
besar dan atmosfirnya lebih tipis. Demikian pula susunan bintang-bintang
yang mengorbit dalam daerah suatu galaksi, berbeda-beda pula nilai
tariknya.
Bumi dan planet lainnya memiliki Rawasia dengan sistem yang dinamakan Simple, untuk contohnya kita pakai planet bumi ini sendiri: Dari utara keselatan membujur Rawasia atau batang magnet yang memutar bumi ini 3600 dalam waktu 24 jam /tepatnya 23 Jam 56 menit/.
Bumi dan planet lainnya memiliki Rawasia dengan sistem yang dinamakan Simple, untuk contohnya kita pakai planet bumi ini sendiri: Dari utara keselatan membujur Rawasia atau batang magnet yang memutar bumi ini 3600 dalam waktu 24 jam /tepatnya 23 Jam 56 menit/.
Hal
itu berlaku berkepanjangan. Kutub utara bumi adalah ujung Rawasia
dengan magnet negatif dan diselatannya positif, yaitu kebalikan dari
unsur magnet yang dimiliki matahari pada kedua kutubnya, dan hal inilah
yang menyebabkan adanya tarik menarik antara bumi dan matahari
disepanjang jaman. Bumi berputar disumbunya sambil beredar mengelilingi
matahari pada jarak tertentu yang diperkirakan sejauh 93.000.000 mil.
Kutub
utara bumi menarik unsur positif dari permukaan matahari sembari
membuang unsur negatif yang ditarik oleh kutub utara matahri. Kutub
selatan bumi menarik unsur negatif sembari membuang unsur positif yang
ditarik oleh kutub selatan matahari.
Unsur magnet yang dikutub utara dan selatan bumi berpapasan dalam perut bumi dan perantukannya bisa menimbulkan gempa dan letusan gunung. Jadi magnet bumi ini hanya keluar dikutub-kutubnya dan karenanya permukaan planet ini membeku praktis dipakai untuk tempat kehidupan. Fungsi Rawasia yang demikian kita namakan dengan sistem Simple.
Unsur magnet yang dikutub utara dan selatan bumi berpapasan dalam perut bumi dan perantukannya bisa menimbulkan gempa dan letusan gunung. Jadi magnet bumi ini hanya keluar dikutub-kutubnya dan karenanya permukaan planet ini membeku praktis dipakai untuk tempat kehidupan. Fungsi Rawasia yang demikian kita namakan dengan sistem Simple.

Kalau
orang memperhatikan kedudukan pool magnet bumi di utara dan di
selatan,terbuktilah bahwa pool atau ujung Rawasia itu senantiasa
berpindah tempat sejauh maximal 100 dari kutub putaran bumi atau sejauh
1.100 kilometer. Hal ini cocok dengan maksud ayat berikut :
Dan Dia tempatkan Rawasia di bumi untuk memberi kekuatan padamu, dan siang-siang dan garis edaran agar kamu mendapatkan petunjuk, dengan kompas dan dengan matahari /bintang-bintang/ mereka /akan/ mendapat petunjuk.(QS. 16:15-16)
Dan Dia tempatkan Rawasia di bumi untuk memberi kekuatan padamu, dan siang-siang dan garis edaran agar kamu mendapatkan petunjuk, dengan kompas dan dengan matahari /bintang-bintang/ mereka /akan/ mendapat petunjuk.(QS. 16:15-16)
Maksudnya
adalah bahwa adakalanya matahari tepat menyinari daerah equator bumi,
waktu itu tercatat tanggal 21 Maret dan 22 September. Jika pada kedua
tanggal itu orang memperhatikan kompas akan kelihatanlah kedua jarumnya
tepat menunjuk kearah utara dan selatan kutub putaran bumi. Ini
memperlihatkan bahwa antara kedua ujung Rawasia bumi terbentuk segitiga
sama kaki dengan matahari sebagai titik sudut ketiga.
Adakalanya
matahari itu miring keselatan, penanggalan waktu itu mencatat tanggal
22 Desember, berlakulah puncak musim panas dibelahan selatan bumi dan
puncak musim dingin dibelahan utara bumi. Sebaliknya tanggal 21 Juni,
matahari berada maksimal diutara dan berlakulah siang yang panjang
dibelahan utara bumi dan malam yang panjang dibelahan selatan.
Pada
kedua tanggal itu orang akan dapat memperhatikan bahwa jarum kompas
berpindah sejauh 100 dari kutub utara putaran bumi karena sebagai
dikatakan tadi : Ujung Rawasia bumi senantiasa membentuk segitiga sama
kaki dengan matahari.
Bumi yang beratnya sekitar 600 trilyun ton tidak jatuh pada matahari karena daya lantingnya (centrifugal) dalam mengorbit, sebaliknya dia tidak terlanting jauh keluar garis orbitnya ditahan oleh daya jatuhnya /gravitasi/ pada matahari sebagai pusat orbit. Daya lanting bumi dan daya jatuhnya sama besar disebut orang dengan Equillibrium, karena itu sampai sekarang bumi yang kita diami ini senantiasa berputar beredar mengelilingi matahari.
Bumi yang beratnya sekitar 600 trilyun ton tidak jatuh pada matahari karena daya lantingnya (centrifugal) dalam mengorbit, sebaliknya dia tidak terlanting jauh keluar garis orbitnya ditahan oleh daya jatuhnya /gravitasi/ pada matahari sebagai pusat orbit. Daya lanting bumi dan daya jatuhnya sama besar disebut orang dengan Equillibrium, karena itu sampai sekarang bumi yang kita diami ini senantiasa berputar beredar mengelilingi matahari.
Al
Qur’an sering menjelaskan persoalan rotasi dan orbit benda-benda
angkasa, tidak bertiang dan tidak bertali, semuanya bergerak dalam
keadaan bebas terapung. Hanya Rawasialah yang berlaku sebagai tenaga
sentrifugal dan gaya tarik universal yang menyebabkan setiap planet itu
berputar disumbunya sembari membawanya berkeliling matahari.
Kini kita misalkan saja, bagaimana kalau daya lanting bumi dipakai sedangkan daya jatuhnya ditiadakan ?
Waktu itu praktis bumi ini akan melayang jauh meninggalkan matahari
sebagaimana yang diungkapkan dalam surah 35:41 diatas. Jadi tenaga
centrifugal demikian dapat dipakai untuk terbang jauh jika tenaga
gravitasi dihilangkan. Akhirnya kita terbentur kepada : Bagaimana cara
menghilangkan daya jatuhnya itu ?
Suatu
cara adalah dengan memutar bagian pesawat secara horizontal, bila
putaran itu semakin cepat akan semakin besarlah daya centrifugal dan
semakin kecillah daya gravitasi, akhirnya daya jatuh itu akan hilang
sama sekali dan mulailah pesawat terangkat dengan mudah tanpa pengaruh
tarikan bumi.
Tentu orang akan heran : bagaimana pula pesawat dapat berputar terus menerus tanpa tumpuan ?
Dari itulah kita namakan pesawat itu dengan Shuttling System yaitu pesawat berupa piring dempet yang ditengahnya tempat penumpang :
Bagian atas, kita namakan Positif, berputar kekanan, semakin kepinggir massanya lebih tebal dan berat.
Bagian bawah, kita namakan Negatif, berputar kekiri, semakin kepinggir massanya lebih tebal dan berat.
Bagian
tengah, kita namakan Neutral, tempat awak pesawat serta perlengkapan
dan mesin yang memutar positif dan negatif sekaligus.
Perlu ada satu mesin yang memutar dua piring pesawat itu dari dalam. Tidak jadi masalah apakah mesin itu sama dengan yang memutar propeller kapal udara ataukah yang mengangkat roket Apollo dari bumi.
Perlu ada satu mesin yang memutar dua piring pesawat itu dari dalam. Tidak jadi masalah apakah mesin itu sama dengan yang memutar propeller kapal udara ataukah yang mengangkat roket Apollo dari bumi.
Keliling
pinggiran positif dan negatif boleh diberi gerigi yang menolak udara
sewaktu berada dalam atmosfir. Udara yang ditolak kekiri oleh Negatif
disambut tolakan kekanan oleh Positif. Keadaannya dapat diatur begitu
rupa hingga hal itu jadi tenaga untuk mengangkat pesawat yang bebas
gravitasi atau pinggiran itu boleh pula licin saja maka tenaga naiknya
harus ditimbulkan oleh ledakan dari dalam seperlunya.
Keseimbangan
putaran Positif dan Negatif yang berlawanan arah ditimbulkan oleh satu
roda gigi yang digerakkan oleh mesin dalam ruang Neutral. Semakin cepat
putarannya akan semakin hilanglah bobot pesawat itu untuk jatuh kebumi,
karenanya pesawat itu dapat turun naik dengan mudah atau berhenti
diudara.
Bagian
Neutral yang memang tebal ditengahnya, disana ada mesin yang memutar
Positif dan Negatif berlawanan arah hingga pesawat itu tidak goncang.
Kecepatan putaran itu akan menghilangkan bobot Neutral itu sendiri,
karenanya pinggiran Negatif dan Positif harus lebih berat.
Bagian
Neutral memiliki saluran keatas dan kebawah pada pusat Positif dan
Negatif. Saluran itu diperlukan untuk radar dan peneropongan. Pintu
masuk terdapat dipusat Positif, yaitu diatas pesawat. Pinggiran yang
tipis dari Neutral diberi saluran-saluran penembakan untuk keseimbangan
dan pembelokan serta untuk keperluan lainnya.
Akhirnya pesawat itu berupa piring terbang kebal peluru, tak membutuhkan landasan tertentu, dapat bergerak dengan kecepatan tinggi, water proff, dapat leluasa untuk berbagai keperluan didarat dilaut dan diangkasa bebas tanpa bobot. Baik dalam keadaan damai maupun dalam keadaan perang, efektif, tidak memerlukan bantuan dan pengawasan dari pangkalannya.
Akhirnya pesawat itu berupa piring terbang kebal peluru, tak membutuhkan landasan tertentu, dapat bergerak dengan kecepatan tinggi, water proff, dapat leluasa untuk berbagai keperluan didarat dilaut dan diangkasa bebas tanpa bobot. Baik dalam keadaan damai maupun dalam keadaan perang, efektif, tidak memerlukan bantuan dan pengawasan dari pangkalannya.
Pesawat seperti ini sudah pernah dibuat pada jaman Nabi Sulaiman, hal ini terlihat dari ayat AlQur’an berikut :
Lalu Kami jadikan Sulaiman memahaminya. Setiap orangnya Kami beri hukum
dan pengetahuan; dan Kami edarkan bersama Daud gaya-gaya alamiah/Rawasia
dan burung-burung yang bertasbih. Dan Kamilah yang melakukannya. (QS.
21:79)
Dan
bagi Sulaiman angin; yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan
sebulan perjalanan dan diwaktu sorenya sebulan (pula) dan Kami suruh
menyelidiki baginya sumber logam. Diantara Jin ada yang bekerja
dihadapannya dengan izin Tuhannya; dan siapa yang menyimpang di antara
mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya siksaan api yang
menyala.
Mereka
mengerjakan untuknya apa yang dia kehendaki dari gedung-gedung pencakar
langit dan patung-patung, serta piring-piring seperti kolam dengan
roda-roda yang bersumbu. Bekerjalah hai keluarga Daud sambil bersyukur,
dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih.
(QS. 34:12-13)
(QS. 34:12-13)
Analisis
saya, bahwa Nabi Sulaiman dengan kecerdasan dan ilmu pengetahuan yang
dipahaminya berkat kebijaksanaan Allah, telah mampu memahami hukum-hukum
alam termasuk apa yang kita sebut sekarang dengan aerodinamika,
kekekalan massa, kekekalan energi dan lain sebagainya sehingga beliau
dapat menundukkan alam yang pada konteks disini khususnya adalah angin
sehingga dengan tekhnologinya beliau mampu melakukan perjalanan secepat
kilat yang perjalanannya diwaktu pagi lamanya dengan perjalanan yang
ditempuh oleh manusia biasa adalah satu bulan !
Jelas
Nabi Sulaiman meskipun berkedudukan sebagai seorang Nabi, ia tetaplah
manusia biasa yang mempunyai keterbatasan dalam bertindak, makanya tidak
mungkin beliau itu menundukkan angin seperti cerita-cerita dongeng
Abrakadabra layaknya sosok Superman atau Gatot Kaca meskipun jika dia
mau bisa saja melakukannya, tapi Allah senantiasa menetapkan
hukum-hukumNya kepada manusia secara logis dan dinamis.
Tentunya sang Nabi telah mempergunakan pesawat didalam bepergiannya yang sangat cepat itu !
Dan bahan pesawat tersebut sebagimana yang tersirat dalam ayat AlQur’an diatas adalah terbuat dari logam dengan menggunakan sumbu-sumbu pada bagian bawahnya sebagai tenaga naik mula-mula keatas untuk menghindari pengaruh gravitasi bumi.
Istimewanya lagi, pesawat kendaraan Nabi Sulaiman ini berbentuk piring yang laksana kolam besarnya dan mampu untuk mencapai gedung-gedung pencakar langit yang dibuat oleh umatnya, sehingga memudahkan semua urusannya, termasuk memonitor kerja para prajurit dan umatnya dari ketinggian.
Dan bahan pesawat tersebut sebagimana yang tersirat dalam ayat AlQur’an diatas adalah terbuat dari logam dengan menggunakan sumbu-sumbu pada bagian bawahnya sebagai tenaga naik mula-mula keatas untuk menghindari pengaruh gravitasi bumi.
Istimewanya lagi, pesawat kendaraan Nabi Sulaiman ini berbentuk piring yang laksana kolam besarnya dan mampu untuk mencapai gedung-gedung pencakar langit yang dibuat oleh umatnya, sehingga memudahkan semua urusannya, termasuk memonitor kerja para prajurit dan umatnya dari ketinggian.

Ingat .. selain berpangkat sebagai Nabi Allah Sulaiman juga berkedudukan sebagai seorang raja waktu itu.
Apa
yang sudah dicapai oleh Nabi Sulaiman dalam konstruksi pesawat terbang
waktu itu, belumlah bisa kita wujudkan secara keseluruhan pada masa ini,
kita baru bisa memotong kompas yang amat sederhana, jika sebelumnya
perjalanan dari Palembang ke Jakarta ditempuh berkendaraan darat memakan
waktu l/k 1 hari penuh /tanpa berhenti/, dengan pesawat terbang bisa
dicapai dalam waktu 1 jam.
Namun Nabi Sulaiman ?
Perjalanannya di waktu pagi sama dengan sebulan perjalanan manusia biasa !
Bayangkan .. berapa kecepatan yang dapat ditempuh oleh beliau dalam mengelilingi bumi ini bahkan hingga naik keluar angkasa dalam satu perjalanan waktu Sulaiman.
Disini kita kembali berurusan dengan masalah ruang dan waktu yang selalu menjadi salah satu topik utama Qur’an. Pada pembahasan yang lalu kita telah mengadakan perhitungan :
Namun Nabi Sulaiman ?
Perjalanannya di waktu pagi sama dengan sebulan perjalanan manusia biasa !
Bayangkan .. berapa kecepatan yang dapat ditempuh oleh beliau dalam mengelilingi bumi ini bahkan hingga naik keluar angkasa dalam satu perjalanan waktu Sulaiman.
Disini kita kembali berurusan dengan masalah ruang dan waktu yang selalu menjadi salah satu topik utama Qur’an. Pada pembahasan yang lalu kita telah mengadakan perhitungan :
1 hari Allah = 1000 tahun manusia (QS. 22:47)
1 hari malaikat = 50.000 tahun manusia (QS. 70:4)
1 hari Nabi Sulaiman = 2 bulan manusia (QS. 34:12)
Bandingkan
dengan waktu tempuh Rasulullah Muhammad Saw Al-Amin selaku Nabi penutup
dalam perjalanannya ke Muntaha melewati garis tengah bima sakti yang
dalam perhitungan sekarang = 10 milyard tahun cahaya dalam waktu 1 malam
atau 1/2 hari manusia untuk menghadap Allah !
Sungguh .. Allah maha besar dan maha berkuasa atas segala sesuatunya.
Pada
bahagian yang lain, AlQur’an juga menyatakan bahwa tekhnologi yang
dimiliki oleh Nabi Sulaiman juga telah mencakup tekhnologi tranformasi,
ingat pada peristiwa pemindahan singgasana ratu Saba’ yang dilakukan
oleh seorang manusia yang mempunyai ilmu dari kitab dari kerajaan Nabi
Sulaiman.
Dia
berkata: “Wahai masyarakat, siapakah di antara kamu sekalian yang
sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku
sebagai orang-orang yang muslimin ?”.
Berkatalah
‘Ifrit dari golongan Jin: “Aku akan datang kepadamu dengan membawa
singgasana itu kepadamu sebelum kamu beranjak dari tempat dudukmu;
sesungguhnya aku benar-benar kuat membawanya lagi dapat dipercaya”.
Berkatalah seorang yang mempunyai pengetahuan dari kitab: “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip”. Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata:”Ini karunia Tuhanku untuk menguji aku apakah aku bersyukur atau mengingkari ? Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia”.
(QS. 27:38-40)
Berkatalah seorang yang mempunyai pengetahuan dari kitab: “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip”. Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata:”Ini karunia Tuhanku untuk menguji aku apakah aku bersyukur atau mengingkari ? Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia”.
(QS. 27:38-40)
Dr.
Yahya Sa’id al-Mahjari, seorang sarjana Muslim Arab dari Mesir yang
sekarang bertugas sebagai konsultan utama tentang keadaan energi dan
lingkungan pada pusat Pengkajian Teknologi di Finlandia mengatakan bahwa
apa yang dilakukan oleh orang tersebut dipandang dari sudut ilmu
pengetahuan modern yang ada pada kita sekarang ini benar-benar suatu
langkah maju sekali.
Pertama, dia telah mengubah singgasana Ratu Saba’ menjadi semacam energi /tidaklah penting apakah energi itu berupa panas seperti yang kita dapatkan dari peralatan atomik model sekarang yang berkapasitas rendah/ namun suatu energi yang menyerupai listrik atau cahaya dapat dikirim lewat gelombang listrik magnetik.
Pertama, dia telah mengubah singgasana Ratu Saba’ menjadi semacam energi /tidaklah penting apakah energi itu berupa panas seperti yang kita dapatkan dari peralatan atomik model sekarang yang berkapasitas rendah/ namun suatu energi yang menyerupai listrik atau cahaya dapat dikirim lewat gelombang listrik magnetik.
Kedua,
ia berhasil mengirim energi itu dari negri Saba’ di Yaman kenegri Nabi
Sulaiman di Palestina. Karena kecepatan penyebaran gelombang listrik
magnetik sama dengan kecepatan cahaya, yaitu 300.000 km perdetik, maka
waktu yang ditempuh energi itu untuk sampai kenegri Nabi Sulaiman adalah
kurang dari satu detik, meskipun jarak antara Saba’ dan kerajaan Nabi
Sulaiman mencapai 3.000 kilometer.
Ketiga,
ia mampu mengubah energi itu, ketika tiba dikerajaan Nabi Sulaiman,
menjadi materi sama persis seperti gambaran materi sebelumnya /proses
materialisasi/, artinya, setiap benda, bagian dan atom kembali kebentuk
dan tempat asalnya semula.
Sesungguhnya
energi /at-thaqqah/ dan materi /al-maddah/ adalah dua bentuk berbeda
dari benda yang sama. Materi bisa berubah menjadi energi dan sebaliknya.
Manusia saat ini telah berhasil mengubah materi menjadi energi dalam
berbagai perlengkapan atau peralatan dengan memanfaatkan energi atom
antara lain melahirkan atau memproduksi energi listrik untuk
kemaslahatan peradaban manusia banyak.
Meskipun
demikian, kemampuan manusia dalam mengubah materi menjadi energi masih
berada dalam tahap perbaikan serta pengembangan. Demikian pula, manusia
telah berhasil kendatipun dalam kadar sangat minim dan rendah, mengubah
energi menjadi materi dengan alat yang disebut Akselerator partikel
/particel accelerator/.

Walaupun
demikian, kadar kemampuan dalam hal itu masih terus ditingkatkan dan
disempurnakan, sehingga kita akan sampai pada satu kesimpulan,
pengubahan materi menjadi energi dan sebaliknya merupakan pekerjaan yang
dapat dilakukan secara ilmiah dan praktis.
Jika
manusia kelak bisa melakukan perubahan antara materi dan energi dengan
mudah, maka pasti ia akan menghasilkan perubahan total dan mendasar.
Bahkan, boleh jadi, manusia melahirkan revolusi besar-besaran dalam
kehidupan modern sekarang. Salah satu sebab yang memungkinkan pengiriman
energi adalah menggunakan kecepatan cahaya pada gelombang mikro
ketempat mana saja yang kita inginkan, yang kemudian kita ubah kembali
menjadi energi.
Dengan
cara itu, kita bisa mengirim peralatan atau perlengkapan apa saja,
bahkan rumah berikut isinya bisa dipindahkan kedaerah mana saja dimuka
bumi ini menurut pilihan kita atau malah dipindahkan kebulan atau Mars
sekalipun hanya dalam beberapa detik atau beberapa menit saja,
sebagaimana yang sering kita tonton dalam serial televisi StarTrex.
Tetapi
satu hal yang masih diakui sebagai kendala utama oleh para sarjana
fisika untuk membuktikan mimpi ini adalah menggabungkan dan merangkaikan
bagian-bagian atau atom-atom partikel dalam bentuk aslinya secara
sempurna sehingga setiap atom diletakkan pada tempat semula sebelum atom
itu diubah menjadi energi guna melakukan tugas pokoknya.
Masih
ada kesukaran lain yang harus dihadapi oleh Sains modern, yaitu
kemampuan menghimpun gelombang elektro magnetik yang ada sekarang, yang
tampaknya hanya 60% saja. Ini disebabkan berpencarnya gelombang itu
diudara.
Mengubah
materi menjadi gelombang mikro telah tercapai sekarang ini dengan
metode yang ditempuh manusia dalam bentuk aslinya yang memerlukan
pengubahan materi menjadi energi panas, lalu energi mekanik kemudian
energi listrik dan terakhir dikirimkan lewat gelombang mikro.
Itulah
sebabnya kita mendapatkan bahwa bagian terbesar dari materi yang kita
dahulukan membuatnya itu tercerai-berai dicelah-celah perubahan
tersebut, dan sisanya -hanya bagian kecil- saja yang dapat kita kirimkan
lewat gelombang mikro. Kemampuan pengubahan energi mekanik menjadi
energi listrik tidak akan lebih dari 20%.
Meskipun
kita telah melewati kelemahan teknologi sekarang dalam mengubah uranium
menjadi energi, maka yang berubah menjadi energi itu hanyalah bagian
kecil dari uranium. Sementara sisanya ada pada panas nuklir yang
memancarkan energinya pada ribuan dan jutaan tahun dan berubah menjadi
anasir lain sehingga akhirnya menjadi timah.
Jika
saja kita bisa memanfaatkan sebagian lagi dari materi yang
tercerai-berai itu, tentulah berarti jika kita mulai membuat singgasana
Ratu Saba’, lalu kita ubah menjadi energi melalui suatu metode tertentu
dan kita kirimkan energi ini via gelombang mikro kemudian gelombang ini
kita terima lagi lalu kita ubah sekali lagi menjadi energi atau diubah
menjadi materi, maka kita tidak akan mendapatkan lebih dari 5% dari
singgasana Ratu Saba’ itu.
Sisanya
tercerai-beraikan dicelah-celah perubahan-perubahan itu jika kita lihat
kemampuan paling minimal dalam praktik ini. Yang 5% dari materi asli
itu tidak akan cukup untuk membangun satu bagian kecil saja dari
singgasana Ratu Saba’, baik kakinya maupun tangannya.
Namun hasil yang dicapai oleh prajurit Nabi Sulaiman itu adalah 100% sehingga sang Nabi sendiri berkata sebagaimana disebutkan dalam AlQur’an, Ia berkata: Ubahlah singgasananya itu; Akan kita lihat apakah dia mengenalinya ataukah tidak. Maka tatkala ia datang ditanyakanlah kepadanya:”Serupa inikah singgasanamu ?” Dia menjawab:”Seakan-akan singgasana ini adalah singgasanaku ! kami telah diberi pengetahuan sebelumnya dan kami adalah orang-orang yang berserah diri”. (QS. 27:41-42)
Namun hasil yang dicapai oleh prajurit Nabi Sulaiman itu adalah 100% sehingga sang Nabi sendiri berkata sebagaimana disebutkan dalam AlQur’an, Ia berkata: Ubahlah singgasananya itu; Akan kita lihat apakah dia mengenalinya ataukah tidak. Maka tatkala ia datang ditanyakanlah kepadanya:”Serupa inikah singgasanamu ?” Dia menjawab:”Seakan-akan singgasana ini adalah singgasanaku ! kami telah diberi pengetahuan sebelumnya dan kami adalah orang-orang yang berserah diri”. (QS. 27:41-42)

Sayangnya,
sebagaimana yang umum terjadi disetiap negri yang makmur, akan selalu
ada kelompok-kelompok tertentu yang iri dan dengki dengan keberhasilan
orang lain, begitupula halnya dengan pemerintahan Nabi Sulaiman, ada
orang-orang yang ingkar kepada Allah dan kenabiannya mengatakan hal-hal
yang mereka buat-buat :
Dan
mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan tentang kerajaan
Sulaiman padahal Sulaiman tidaklah kufur, melainkan setan-setan itu yang
kufur. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan yang diturunkan atas
dua orang berkuasa di Babilon bernama Harut dan Marut. Padahal tidaklah
keduanya mengajar seseorang sebelum mengatakan: “kami tidak lain hanya
ujian, karenanya jangan kamu kufur”. (QS. 2:102)
Sulaiman,
adalah seorang yang cerdas dan mumpuni serta mendalam ilmunya, baik
dibidang tekhnologi maupun psikologi, dia juga mengetahui bahwa betapa
kekuasaan yang telah diberikan oleh Allah kepadanya adalah suatu hal
yang berat dan penuh tanggung jawab, ia pesimis bahwa sepeninggalnya
kelak kerajaannya akan tetap langgeng, aman sejahtera sebagaimana
sewaktu dia masih ada, selain itu ia juga khawatir bahwa ketinggian
tekhnologi kerajaannya itu akan menimbulkan kekacauan dan malapetaka
bagi manusia jika sampai jatuh ketangan yang tidak bertanggung jawab.
Karenanya Sulaiman dengan kedudukannya sebagai seorang Nabi telah berdoa kepada Allah :
Ia berkata:”Ya Tuhanku ! berilah perlindungan kepadaku dan karuniailah untukku kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapapun sesudahku, karena Engkau sungguh Yang Maha pemberi”.
(QS. 38:35)
Ia berkata:”Ya Tuhanku ! berilah perlindungan kepadaku dan karuniailah untukku kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapapun sesudahku, karena Engkau sungguh Yang Maha pemberi”.
(QS. 38:35)
Sungguh
besar perhatian Nabi Sulaiman bagi peradaban manusia, melalui doanya
itu, beliau bukan ingin menghalangi orang lain mencapai peradaban yang
tinggi melampui apa yang dicapainya, melainkan malah ingin menghindarkan
kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh kemajuan itu sendiri.
Apa yang telah dicapai oleh Nabi Sulaiman, sebuah kerajaan yang besar dan megah, beristanakan kaca serta dipenuhi dengan berbagai gedung yang menjulang tinggi dan pesawat udara canggih berbentuk piring yang kecepatannya dalam sehari dua bulan perjalanan manusia biasa disertai pula kemampuannya berbahasa binatang sekaligus mampu mengendalikan prajurit dan buruh tangguh yang terdiri dari Jin dan manusia serta pasukan burung yang dapat ia perintah menurut apa yang dikehendakinya lengkap dengan segala kemajuan tekhnologinya, termasuk transformasi.
Bagi Sulaiman angin yang berpusar dan berhembus dengan perintahnya kenegeri yang telah Kami berkati. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. 21:81)
Apa yang telah dicapai oleh Nabi Sulaiman, sebuah kerajaan yang besar dan megah, beristanakan kaca serta dipenuhi dengan berbagai gedung yang menjulang tinggi dan pesawat udara canggih berbentuk piring yang kecepatannya dalam sehari dua bulan perjalanan manusia biasa disertai pula kemampuannya berbahasa binatang sekaligus mampu mengendalikan prajurit dan buruh tangguh yang terdiri dari Jin dan manusia serta pasukan burung yang dapat ia perintah menurut apa yang dikehendakinya lengkap dengan segala kemajuan tekhnologinya, termasuk transformasi.
Bagi Sulaiman angin yang berpusar dan berhembus dengan perintahnya kenegeri yang telah Kami berkati. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. 21:81)
Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib. (QS. 27:17)
Juga
segolongan syaitan-syaitan yang menyelam untuknya serta mengerjakan
pekerjaan selain daripada itu; dan Kami peliharakan mereka /bagi
Sulaiman/. (QS. 21:82)
Dikatakan
kepadanya: “Masuklah ke dalam istana itu.” Maka ketika dia melihat
lantai istana itu, dikiranya kolam, dan disingsingkannya dari kedua
kakinya. Berkatalah dia /Sulaiman/: “Sungguh itu adalah istana licin
yang terbuat dari kaca”. Berkata dia : “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku
telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama
Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam”. (QS. 27:44)
Apa
jadinya jika kekuasaan yang dicapai oleh Nabi Sulaiman itu dipegang
oleh orang lain dan dibuat untuk kerusakan sesama manusia ? Sungguh
sukar untuk dibayangkan.
Dengan tidak mempersempit pemikiran mengenai fenomena UFO, ETI, dan hal-hal lainnya yang berbau makhluk luar angkasa, ada satu kemungkinan yang prosentasenya berbanding sama, bahwa apa yang kita lihat selama ini dengan UFO dan berbagai fenomena mengelilinginya tidak lain adalah sisa-sisa peradaban yang dilestarikan oleh para Jin & Setan hingga hari ini dan diajarkan kepada beberapa orang manusia tertentu /Dajjal ?/ untuk membuat keributan didunia ramai.
Dengan tidak mempersempit pemikiran mengenai fenomena UFO, ETI, dan hal-hal lainnya yang berbau makhluk luar angkasa, ada satu kemungkinan yang prosentasenya berbanding sama, bahwa apa yang kita lihat selama ini dengan UFO dan berbagai fenomena mengelilinginya tidak lain adalah sisa-sisa peradaban yang dilestarikan oleh para Jin & Setan hingga hari ini dan diajarkan kepada beberapa orang manusia tertentu /Dajjal ?/ untuk membuat keributan didunia ramai.
Sumber ; tongberisi.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tulis Pesan yang ingin kamu sampaikan disini