Rabu, 10 Oktober 2012

cukup menjadi senyumku


oleh W Ashree Soeryaningsich pada 11 Oktober 2012 pukul 1:52 ·
Masih saja seperti 12 tahun yang lalu,,,
Panas,,,, bising,,, polusi,,,
Q benci minggu-mingguku ini,,,
Seharian berkutat dengan bahasa asing,,, atau melawan detak jantung yang tak beraturan saat harus menjawab pertanyaan,,, baju basah karena keringat,,, ruang kelas yang agak tidak nyaman,,,dan diakhiri dengan mematung diantara pedagang asongan,,,hilir mudik manusia yang menunggu kendaraan,,, bus” besar yang memuntahkan polusi disana sini,,,belum lagi teriakan para kenek yang memekakan telinga,,,
Mingguku selalu begitu,,, tak ada yang berubah,,, tidak seperti sebelum 12 tahun yang lalu,,,saat masih punya tukang ojek pribadi (mantan) yang walaupun tak selalu siap antar jemput 24 jam,,,tapi mau meluangkan sedikit waktu untuk mengantar jemput aku kuliah,,,
Tapi Waktu telah berlalu,,, keadaan telah berubah,,, rasa telah berbeda,,, aku tidak perlu lagi menggambarkan seberapa besar rasaku untuknya,,, atau menjabarkan seberapa sakitnya harus melalui waktu tanpanya,,, itu hanya akan mengusik batinku,,, merapuhkan keyakinanku akan masa depan,,,
Sudahlah,,,
Itu cerita lama,,,
Meski memoriku masih kuat untuk kembali membuka kenangan” indah bersamamnya,,,tapi tidak dengan rasaku yang tak lagi sudi tersakiti,,,
Dan ketika pada akhirnya aku bercerita,,, hanya karna ingin meyakinkan pada diriku sendiri,,, bahwa luka dan kesulitan,,, bukan alasan untuk mengakhiri langkah kaki,,, menumbuhkan harapan-harapan baik adalah cara terindah untuk bertahan,,, dan percayalah bahwa Tuhan telah menyiapkan masa depan kita sedemikian rapih,,, sedemikian sempurna,,, sesempurna ketika malam tiba,,, tugas terselesaikan,,, perut kenyang  dan mendengar suaramu dari handphoneku,,,
Yaaaa,,,,
Meski tak bisa membantuku menyelesaikan tugas” kuliahku,,, tak bisa diajak berdiskusi dengan bahasa yg agak baik,,, tak punya waktu untuk mengantarku kuliah,,, tak tau tempat” yang enak untuk mengusir penat (tak seperti mantanku),,, tapi kamu bisa membuatku tersenyum,,, dan itu sudah lebih dari cukup,,,
Sahabat lamaku,,,
Kau merubah sebagian rasaku,,, mungkin saat itu (saat kau ungkapkan perasaanmu) bukanlah saat yang tepat,,, karena rasa kehilanganku akan dirinya masih mendominasi hati,,, tapi tanpa ku sadari perlahan ku bisa melupakannya,,,itu karenamu,,,
Tak banyak yang ku harapkan darimu,,, karena bagiku harapan akan seseorang,,, takan lebih baik dari harapan harapan indah kita pada Tuhan,,,
Tentang perasaanku padamu,,, biarlah waktu yang menerjemahkan,,,
“jo” (panggilanku untuknya)
Terimakasih untuk semuanya,,,
Tetaplah menjadi sesuatu yang bisa ku tertawakan,,, bukan karena menghina,,, tapi karena lucu,,,
Dan tetaplah menjadi senyumku,,,     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tulis Pesan yang ingin kamu sampaikan disini