Rabu, 24 Oktober 2012

Cewe' Lemah?Kata Siapa?



“Siapa bilang cewek itu lemah ?”

Itulah kalimat yang kerap diucapkan Farah di kala mendengarkan Alfin tengah asyik bercerita dengan teman satu genknya.

“Et daahh…ni anak datang-datang langsung nyolot, kenapa emangnya ?” tanya Alfin.

“Kamu tadi yang bilang cewek itu lemah kan Fin? tanya Farah kembali.

“Eh…emmm…anu, bukan saya far, tapi si Ivan tuh…” sambil nunjuk Ivan yg sejak tadi hanya ngangguk tidak jelas

“Ah ngaku aja deh, aku tadi dengar sendiri kok” amarah Farah mulai naik

“Iya iya iyaaa, aku ngaku far…tapi aku cuma bercanda kok, kamu jangan marah ya, pliiisss…” pinta Alfin.

***

Alfin and the genk mulai ketakutan melihat wajah Farah yang mulai memerah sambil mengepal kedua tangannya. Farah memang dikenal sebagai gadis cantik yg tangguh, dia sangat menjunjung tinggi kaum wanita. Ia takkan membiarkan siapa pun menjelek-jelekkan kaumnya. Bilamana ia melihat ataupun mendengar seseorang menjelek-jelekkan kaumnya, ia takkan segan-segan memberikan pelajaran bagi pelakunya. Tak pandang itu pria atau siapapun. Farah juga dikenal dengan kesopanan dan kesantunannya, serta sifatnya yang sangat penyayang. Itulah yang membuatnya disenangi semua orang.

Suatu hari Farah berjalan di sebuah lorong dekat sekolahnya, saat itu ia sedang menuju ke rumahnya. Tak lama kemudian ada 3 orang preman yang hendak mengganggunya.

“Hai manis…lagi sendirian aja nih, mau ditemani abang gak?” tanya salah satu preman itu.

“Maaf, saya buru-buru,” jawab Farah sopan.

“Sit suiitt, sombongnya…” sambil mendekati Farah dan memegang tangannya.

“Lepasin gak?” ujar Farah dengan nada yang tidak biasa.

“Weitszzz, dia galak juga bro,” ucap preman berbadan tinggi kepada kedua temannya sambil tertawa.

Farah sudah tak tahan lagi, langsung saja ia mengeluarkan jurus yg ia pelajari di ekskul karate saat SMP dulu. Hanya selang waktu 5 menit, para preman itu dibuat babak belur olehnya. “Huh, buang2 waktu saja,” kata Farah sambil membersihkan bajunya dan segera pulang ke rumahnya.

***

1 tahun kemudian, Farah memasuki dunia perkuliahan yang sangat berbeda dengan dunia putih abu-abunya setahun silam. Ia memilih jurusan yang nantinya akan berhubungan dengan anak-anak TK di sebuah Universitas ternama di kotanya. Farah memilih jurusan tersebut karna ia menyukai anak-anak, bahkan sangat sangat suka.

Saat di Ospek, ada seorang senior bernama Faqih yang tertarik dengan Farah. Ia tertarik karna Farah terlihat lebih tangguh dibanding yang lainnya, ia merasa ada sesuatu di dalam diri Farah yang belum ia temukan pada wanita manapun. Bisa dikatakan Faqih merupakan artis kampus yg terkenal di mana-mana. Sudah banyak wanita yang menyatakan cinta padanya, namun tak satupun wanita yang bisa mencuri hatinya.

Setelah masa-masa Ospek terlewati, Faqih mulai mengumpulkan informasi mengenai Farah. Ia menanyakan hal-hal apa saja yang Farah suka maupun tidak pada teman-teman, atau siapa pun yg dekat dengan Farah.

Beberapa hari kemudian terkumpullah semua informasi yang Faqih butuhkan mengenai pujaan hatinya itu. Farah sangat suka anak kecil, film india, baca novel cinta islami, hujan, langit senja, bunga mawar dan suara jangkrik di malam hari. Tipe pria idaman Farah yaitu pria yang dapat menghormati kaum wanita, sopan, jujur, humoris dan tentu saja seiman. Farah sangat tidak suka dengan asap rokok.

Setelah membaca catatan ditangannya mengenai Farah, Faqih hanya senyum-senyum sendiri. Ia merasa bahwa dirinyalah tipe pria idaman Farah.

Keesokan harinya, Farah kebingungan melihat setangkai bunga mawar + sebuah surat terletak manis diatas mejanya. Farah mencoba membaca isi surat tersebut, dan beginilah isinya:

“Halo dik…maaf mengganggu pagi-pagi begini, saya hanya ingin menyapa dan mengatakan mulai saat ini kamu memiliki penggemar yang sangat menyukaimu. Selamat beraktivitas yaaa” Faqih mengintip dari jendela, memastikan bahwa Farah membaca surat darinya.

Usai membaca surat itu, Arni yang merupakan sahabat baru Farah datang mengagetkan Farah yang sedang kebingungan lalu bertanya, “Hei, ada apa ?”, Farah hanya menjawab pertanyaan Arni dengan mengangkat bunga mawar dan surat dari Faqih dengan wajah tanpa ekspresi. “Cie cieee… yang dapat mawar, dari siapa far ? kasih tau dong…”pinta Arni, “Au’ ah gelap, dia penggemar aku katanya, hadeeehhh ada-ada saja tau gak” jawab Farah. Arni hanya mengangguk, tanda bahwa ia sudah paham. Ini memang kali pertama Farah mendapat Secret Admirer dalam hidupnya…

***

Hari demi hari Faqih terus mengirimkan bunga mawar kepada Farah, mungkin dia merasa bahwa Farah akan senang menerima kirimannya itu. Awalnya Farah merasa sedikit senang, tapi lama kelamaan ia merasa risih. Dalam hati ia berkata sambil mengernyitkan dahinya, “Iisshh, kalau mau ngomong kenapa gak ketemu langsung aja sih? gak gentle banget.”

Faqih kembali mengintip Farah untuk melihat bagaimana responnya ketika menerima bunga mawarnya yang kesekian kali itu. Ia mendapati Farah tak berwajah bahagia menerima kirimannya itu. Faqih kemudian berpikir, ia merasa mungkin alternatifnya itu harus diganti.

Faqih ternyata bersungguh-sungguh, ia mengganti kiriman bunga mawarnya dengan novel-novel yg penulisnya merupakan penulis favorit Farah. Tapi kali ini berbeda, ia tak lagi menaruh di atas meja Farah, namun ia mengirim langsung ke rumahnya.

Setibanya novel itu di rumah Farah, ia tak berpikir panjang lagi. Segera ia mengambil novel itu dan membawanya masuk ke dalam rumah.

Usai membaca novel kiriman Faqih tersebut, Farah ternyata kembali mendapati sebuah surat dibelakang novel itu, beginilah isinya:

“Hai dik Farah, bagaimana dengan kirimanku kali ini? suka gak? hmmm…to the point aja ya, kakak sejak awal sudah memperhatikan adik, semenjak itu pula kakak suka sama adik. Maka dari itu, lewat kiriman ini kakak ingin mengatakan sesuatu. Kalau adik punya waktu, kita ketemuan di taman belakang kampus jam 12 siang. Oke”

“Huufftt..akhirnya mau juga dia keluar dari kandangnya, jadi penasaran…” ujar Farah lega.

***

Keesokan harinya, tepat pukul 12 siang Farah menunggu di taman belakang kampus...

Tapi sosok yg dinanti-nanti belum juga menampakkan diri. Untung saja hari itu ialah hari Jum’at, dan Farah sedang berhalangan untuk sholat , karna bila tidak maka saat itu ia tidak akan berada di taman belakang kampus. Semua juga tau kalau pukul 12 Farah sudah ada di masjid dekat kampusnya untuk melaksanakan sholat dzuhur berjama’ah.

1 jam kemudian sosok yg ditunggu-tunggu sejak tadi akhirnya muncul juga. Betapa kagetnya Farah saat itu, ia kembali berkata dalam hati, “Ya Allah…itukan kak Faqih, artis yg sangat terkenal seantero kampus, kok bisa ?…”

“Hai, maaf menunggu lama…tadi baru sudah jumatan di masjid, adik gak marah kan ?” sapa Faqih.

Farah segera menyadarkan dirinya dari keterpakuannya terhadap Faqih dan segera beristighfar kemudian menjawab, ”Eehhmm..lumayan kak. Oh iya, katanya kakak mau ngomomg sesuatu, tentang apa emangnya kak ?” tanya Farah lembut.

“Anu far, eee, hmmm…” Faqih keringat dingin & kemudian melanjutkan pembicaraannya, “Jadi gini dik, tujuan kakak ngirim bunga mawar dan novel-novel itu ya untuk bilang kalau…

“Maukah adik jadi gadisku ?” ucap Faqih sambil gemetaran.

“Ha ? eh, anu, eehhmm…gimana nih, lidahku terasa keluh untuk jawab sekarang. Oke, tarik nafas, keluarkan…fiuuuhhh…” Farah berucap dalam hati & kemudian mencoba untuk menjawab permintaan Faqih dengan tegas, “Maaf kak Farah gak bisa, Farah hanya mau fokus kuliah dulu. Farah gak ingin terikat sama hubungan apapun untuk sekarang ini. Sekali lagi maaf kalau Farah lancang kak.”

Faqih menghembuskan napas panjang, kemudian tersenyum lalu berkata, “Sudah kuduga akan begini far, gak apa-apa kok. Kakak tau wanita sepertimu sulit didapatkan. Tapi kakak gak akan nyerah sampai disini, kakak akan menunggumu far, hingga kau siap.”

Setelah Farah menolak Faqih, maka bermunculanlah penggemar-penggemar Farah yg lain. Farah merasa risih dengan keadaan seperti ini.

Cukup lama ia berpikir panjang, maka pada akhirnya ia memutuskan untuk menggunakan jilbab. Jilbab yang cukup panjang hingga menutupi sebagian tubuhnya. Farah sudah mantap dan juga merasa siap untuk keputusannya yang satu ini. Ia memutuskan menggunakan jilbab, berharap agar penggemarnya makin berkurang dan tidak akan berani mengganggunya lagi.

Dan seperti yg diharapkan, hari demi hari pengemarnya berkurang satu per satu. “Alhamdulillah…” ujar Farah lega

Tak cukup menghitung minggu, gelar Farah yang dulunya sebagai gadis tangguh. Sekarang sudah berubah menjadi akhwat tangguh. Yup, Farah yang dulunya agak tomboy kini tumbuh menjadi wanita feminin. Eitsz, tapi harus tetap hati-hati dengan wanita yg satu ini. Jangan sampai membuat dia marah lagi, sudah pada tau kan…dia tak akan segan-segan mengeluarkan jurus andalannya kepada siapapun pelakunya.

***

Beberapa bulan berlalu, Farah pindah dari tempatnya kuliah. Ia sekarang kuliah di luar kota, sebab Ayahnya dipindah tugaskan.

Suatu ketika di malam hari, saat Farah tengah melaksanakan sholat tahajjud. Handphonenya berdering pertanda sms masuk.

Usai sholat Farah memeriksa handphonenya, ternyata ada sms dari seseorang yang tak ia kenal, “Assalamu’alaikum ukhti, jangan lupa sholat tahajjud ya” kata orang tak dikenal itu. Awalnya Farah hanya menganggap bahwa itu orang iseng dan tak menghiraukannya.

Namun keesokan harinya orang itu mulai mengirimkan Farah sms-sms tau’syiah. Farah tak mau su’udzon, ia hanya mengambil manfaat dari sms-sms tau’syiah tersebut.

Lama kelamaan orang asing itu terus saja mengirimkan Farah sms berupa nasihat dan sebagainya. Farah mulai merasa aneh dan kemudian membalas sms orang asing tersebut:

Farah: “Assalamu’alaikum, jazakallah atas nasihatnya. Tapi afwan…kalau ana boleh tau, antum siapa ?

5 menit kemudian orang asing itu menjawab, “Wa’alaikumussalam…ana Zidan ukhti, ana ingin melamar anti.”

Farah sangat kaget, ternyata yang mengiriminya sms tau’syiah selama ini ialah lelaki. Tak lama kemudian Farah membalas smsnya, “Afwan, ana tidak tau siapa antum. Bila antum hanya ingin main-main, antum salah alamat. Namun bila antum bersungguh-sungguh, ana mohon hentikan semua ini. Ana tidak ingin nantinya ada fitnah, antum sendiri tau kan fitnah itu bisa datang darimana saja.”

Zidan kemudian membalas, “Ana bersungguh-sungguh ukhti, bila anti berkenan. Ana akan datang besok ke rumah anti untuk melamar, ana juga akan mengajak kedua orang tua ana.”

Farah tersentak membaca balasan dari Zidan. Ia bingung akan berkata apa. Di satu sisi ia ingin membuka kesempatan pada Zidan, namun di sisi lain ia akan dijodohkan oleh kedua orang tuanya.

“Rabb, tolong katakan apa yang harus saya lakukan? sungguh, saat ini saya sangat bimbang. Bingung untuk memutuskan satu pilihan” Teriak Farah dalam hati. Di sela isak tangisnya, Farah kemudian teringat bahwa besok merupakan hari dimana ia akan dipertemukan dengan orang yang sudah dijodohkan oleh orang tuanya.

Maka bertambahlah kegundahan yang Farah rasakan di tengah malam sunyi itu…

***

“Tok tok took..” terdengar ketukan pintu dari luar. Ibu Farah kemudian membukakan pintu. Ternyata lelaki yang akan dijodohkan dengan Farah beserta kedua orang tuanya yang datang. Segera Ibu Farah mempersilahkan calon besan dan menantunya itu untuk duduk.

Dengan penuh semangat Ibu Farah segara memanggil anak semata wayangnya untuk bertemu dengan calon suaminya.

Beberapa saat kemudian Farah keluar dari kamarnya, ia duduk di depan calon mertuanya dengan wajah yg agak menunduk, sedikit demi sedikit ia angkat pandangannya.

Betapa kagetnya ia melihat sosok yang tak asing lagi bagi dirinya. Dia adalah Faqih, penggemar Farah yang pertama. Lalu Ibu Farah memperkenalkan Faqih padanya “Naaahhh…ini lo calon suami kamu far, namanya Faqih. Tapi ia kerap dipanggil Zidan oleh teman-temannya, soalnya nama lengkapnya Muhammad Faqih Zidan.”

“Hah ? Faqih ? Zidan ? jadi yang sring kirim sms selama ini itu ternyata orang yg sama ? ah, masa sih ?” ucap Farah dalam benaknya, ia masih berpikir dan juga kebingungan. Faqih hanya tersenyum melihat ekspresi manyun Farah…

***

Usai pernikahan berlangsung, Faqih baru menjelaskan pada Farah bahwa dialah Zidan yang selama ini mengirimkannya sms-sms berupa nasihat dan sebagainya.

Dalam penjelasan Faqih, ia juga menjelaskan perjalanan dan petualangan dalam mengejar cintanya. Ternyata saat Farah pindah ke luar kota, Faqih juga ikut ke luar kota. Namun berbeda kampus dengan Farah, tapi walaupun begitu ia juga terus memantau Farah tanpa letih.

Puas mendengarkan cerita Faqih yg lumayan panjang itu, Farah hanya tersenyum centil lalu berkata, “Yeee, dasar mas blo’on, kenapa harus capek-capek dapetin aku, wanita di dunia kan banyak…”, “Iisshh, wanita memang banyak dinda, tapi hanya satu wanita yang dapat mencuri hatiku, yaitu kamu” Faqih menimpali. “Huh, emang dasarnya aja mas gombal, weeek…” ujar Farah sambil mencubit Faqih…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tulis Pesan yang ingin kamu sampaikan disini