Rabu, 24 Oktober 2012

Surat Hidup



Syukur ketika nafas terhirup
terpejam sejenak, lalu menangis
teriak pun tak ada yang tau artinya
yang mereka tau hanya bahagia
karena ada insan baru sebagai pejuangnya

berjalan, terjatuh dan tersungkur
menjadi bahagia ketika bisa berlari
menangis, mengeluh dan amarah
menjadi bahagia ketika bisa berbicara
itu hadiah terindah selamanya
takkan ada balasan yang serupa dengannya

bertahun pendidikan dijalani
bertemu orang yang terkadang membawa diri pergi
pergi menjadi baik, buruk ataupun biasa saja
beruntungnya dapat pendidik tanpa tanda jasa
memberi, menjelaskan bahkan mengikhlaskan
ikhlaskan apa saja yang mereka ketahui
mereka miliki, ataupun mereka inginkan

Jadilah bisa..
bisa berpikir dan membedakan
kehidupan sedepak apa kehidupan abadi?
kitalah yang pilih, tergantung pencarian..
dalam hal hati, hari, juga kepercayaan diri
Berjuanglah!!

Kehidupan dimulai ketika bermasalah
terutama bermasalah dengan sendiri
yang selalu meremehkan, menjatuhkan juga merugikan
dimana ketika tau salah, ada yang enggan bersalah
kertas-kertas bermakna lah yang jadi dindingnya
cepat bertaubat! menunduk dan bersujud!
intinya Berserah Diri..

Lama-lama, toh! kita akan keropos
menunduk sendiri pengaruh alam, bahkan mungkin
hingga makhluk bersayap siap menyayat

baik yang tinggi ataupun rendah
yang di atas maupun yang di bawah
semuanya sama sulitnya
yaitu, ketika angin enggan masuk tenggorokan
yang terdengar saat itu
hanya persamaan suara sapi atau domba qurban
Sekarat!!
timbangan pun tlah tersedia
kanan taman.. kiri jahannam

inilah salah satu surat hidup
terpampang jelas dihadapan mata
siapkan! jalankan! harapkan!
mari berjalan..

Cewe' Lemah?Kata Siapa?



“Siapa bilang cewek itu lemah ?”

Itulah kalimat yang kerap diucapkan Farah di kala mendengarkan Alfin tengah asyik bercerita dengan teman satu genknya.

“Et daahh…ni anak datang-datang langsung nyolot, kenapa emangnya ?” tanya Alfin.

“Kamu tadi yang bilang cewek itu lemah kan Fin? tanya Farah kembali.

“Eh…emmm…anu, bukan saya far, tapi si Ivan tuh…” sambil nunjuk Ivan yg sejak tadi hanya ngangguk tidak jelas

“Ah ngaku aja deh, aku tadi dengar sendiri kok” amarah Farah mulai naik

“Iya iya iyaaa, aku ngaku far…tapi aku cuma bercanda kok, kamu jangan marah ya, pliiisss…” pinta Alfin.

***

Alfin and the genk mulai ketakutan melihat wajah Farah yang mulai memerah sambil mengepal kedua tangannya. Farah memang dikenal sebagai gadis cantik yg tangguh, dia sangat menjunjung tinggi kaum wanita. Ia takkan membiarkan siapa pun menjelek-jelekkan kaumnya. Bilamana ia melihat ataupun mendengar seseorang menjelek-jelekkan kaumnya, ia takkan segan-segan memberikan pelajaran bagi pelakunya. Tak pandang itu pria atau siapapun. Farah juga dikenal dengan kesopanan dan kesantunannya, serta sifatnya yang sangat penyayang. Itulah yang membuatnya disenangi semua orang.

Suatu hari Farah berjalan di sebuah lorong dekat sekolahnya, saat itu ia sedang menuju ke rumahnya. Tak lama kemudian ada 3 orang preman yang hendak mengganggunya.

“Hai manis…lagi sendirian aja nih, mau ditemani abang gak?” tanya salah satu preman itu.

“Maaf, saya buru-buru,” jawab Farah sopan.

“Sit suiitt, sombongnya…” sambil mendekati Farah dan memegang tangannya.

“Lepasin gak?” ujar Farah dengan nada yang tidak biasa.

“Weitszzz, dia galak juga bro,” ucap preman berbadan tinggi kepada kedua temannya sambil tertawa.

Farah sudah tak tahan lagi, langsung saja ia mengeluarkan jurus yg ia pelajari di ekskul karate saat SMP dulu. Hanya selang waktu 5 menit, para preman itu dibuat babak belur olehnya. “Huh, buang2 waktu saja,” kata Farah sambil membersihkan bajunya dan segera pulang ke rumahnya.

***

1 tahun kemudian, Farah memasuki dunia perkuliahan yang sangat berbeda dengan dunia putih abu-abunya setahun silam. Ia memilih jurusan yang nantinya akan berhubungan dengan anak-anak TK di sebuah Universitas ternama di kotanya. Farah memilih jurusan tersebut karna ia menyukai anak-anak, bahkan sangat sangat suka.

Saat di Ospek, ada seorang senior bernama Faqih yang tertarik dengan Farah. Ia tertarik karna Farah terlihat lebih tangguh dibanding yang lainnya, ia merasa ada sesuatu di dalam diri Farah yang belum ia temukan pada wanita manapun. Bisa dikatakan Faqih merupakan artis kampus yg terkenal di mana-mana. Sudah banyak wanita yang menyatakan cinta padanya, namun tak satupun wanita yang bisa mencuri hatinya.

Setelah masa-masa Ospek terlewati, Faqih mulai mengumpulkan informasi mengenai Farah. Ia menanyakan hal-hal apa saja yang Farah suka maupun tidak pada teman-teman, atau siapa pun yg dekat dengan Farah.

Beberapa hari kemudian terkumpullah semua informasi yang Faqih butuhkan mengenai pujaan hatinya itu. Farah sangat suka anak kecil, film india, baca novel cinta islami, hujan, langit senja, bunga mawar dan suara jangkrik di malam hari. Tipe pria idaman Farah yaitu pria yang dapat menghormati kaum wanita, sopan, jujur, humoris dan tentu saja seiman. Farah sangat tidak suka dengan asap rokok.

Setelah membaca catatan ditangannya mengenai Farah, Faqih hanya senyum-senyum sendiri. Ia merasa bahwa dirinyalah tipe pria idaman Farah.

Keesokan harinya, Farah kebingungan melihat setangkai bunga mawar + sebuah surat terletak manis diatas mejanya. Farah mencoba membaca isi surat tersebut, dan beginilah isinya:

“Halo dik…maaf mengganggu pagi-pagi begini, saya hanya ingin menyapa dan mengatakan mulai saat ini kamu memiliki penggemar yang sangat menyukaimu. Selamat beraktivitas yaaa” Faqih mengintip dari jendela, memastikan bahwa Farah membaca surat darinya.

Usai membaca surat itu, Arni yang merupakan sahabat baru Farah datang mengagetkan Farah yang sedang kebingungan lalu bertanya, “Hei, ada apa ?”, Farah hanya menjawab pertanyaan Arni dengan mengangkat bunga mawar dan surat dari Faqih dengan wajah tanpa ekspresi. “Cie cieee… yang dapat mawar, dari siapa far ? kasih tau dong…”pinta Arni, “Au’ ah gelap, dia penggemar aku katanya, hadeeehhh ada-ada saja tau gak” jawab Farah. Arni hanya mengangguk, tanda bahwa ia sudah paham. Ini memang kali pertama Farah mendapat Secret Admirer dalam hidupnya…

***

Hari demi hari Faqih terus mengirimkan bunga mawar kepada Farah, mungkin dia merasa bahwa Farah akan senang menerima kirimannya itu. Awalnya Farah merasa sedikit senang, tapi lama kelamaan ia merasa risih. Dalam hati ia berkata sambil mengernyitkan dahinya, “Iisshh, kalau mau ngomong kenapa gak ketemu langsung aja sih? gak gentle banget.”

Faqih kembali mengintip Farah untuk melihat bagaimana responnya ketika menerima bunga mawarnya yang kesekian kali itu. Ia mendapati Farah tak berwajah bahagia menerima kirimannya itu. Faqih kemudian berpikir, ia merasa mungkin alternatifnya itu harus diganti.

Faqih ternyata bersungguh-sungguh, ia mengganti kiriman bunga mawarnya dengan novel-novel yg penulisnya merupakan penulis favorit Farah. Tapi kali ini berbeda, ia tak lagi menaruh di atas meja Farah, namun ia mengirim langsung ke rumahnya.

Setibanya novel itu di rumah Farah, ia tak berpikir panjang lagi. Segera ia mengambil novel itu dan membawanya masuk ke dalam rumah.

Usai membaca novel kiriman Faqih tersebut, Farah ternyata kembali mendapati sebuah surat dibelakang novel itu, beginilah isinya:

“Hai dik Farah, bagaimana dengan kirimanku kali ini? suka gak? hmmm…to the point aja ya, kakak sejak awal sudah memperhatikan adik, semenjak itu pula kakak suka sama adik. Maka dari itu, lewat kiriman ini kakak ingin mengatakan sesuatu. Kalau adik punya waktu, kita ketemuan di taman belakang kampus jam 12 siang. Oke”

“Huufftt..akhirnya mau juga dia keluar dari kandangnya, jadi penasaran…” ujar Farah lega.

***

Keesokan harinya, tepat pukul 12 siang Farah menunggu di taman belakang kampus...

Tapi sosok yg dinanti-nanti belum juga menampakkan diri. Untung saja hari itu ialah hari Jum’at, dan Farah sedang berhalangan untuk sholat , karna bila tidak maka saat itu ia tidak akan berada di taman belakang kampus. Semua juga tau kalau pukul 12 Farah sudah ada di masjid dekat kampusnya untuk melaksanakan sholat dzuhur berjama’ah.

1 jam kemudian sosok yg ditunggu-tunggu sejak tadi akhirnya muncul juga. Betapa kagetnya Farah saat itu, ia kembali berkata dalam hati, “Ya Allah…itukan kak Faqih, artis yg sangat terkenal seantero kampus, kok bisa ?…”

“Hai, maaf menunggu lama…tadi baru sudah jumatan di masjid, adik gak marah kan ?” sapa Faqih.

Farah segera menyadarkan dirinya dari keterpakuannya terhadap Faqih dan segera beristighfar kemudian menjawab, ”Eehhmm..lumayan kak. Oh iya, katanya kakak mau ngomomg sesuatu, tentang apa emangnya kak ?” tanya Farah lembut.

“Anu far, eee, hmmm…” Faqih keringat dingin & kemudian melanjutkan pembicaraannya, “Jadi gini dik, tujuan kakak ngirim bunga mawar dan novel-novel itu ya untuk bilang kalau…

“Maukah adik jadi gadisku ?” ucap Faqih sambil gemetaran.

“Ha ? eh, anu, eehhmm…gimana nih, lidahku terasa keluh untuk jawab sekarang. Oke, tarik nafas, keluarkan…fiuuuhhh…” Farah berucap dalam hati & kemudian mencoba untuk menjawab permintaan Faqih dengan tegas, “Maaf kak Farah gak bisa, Farah hanya mau fokus kuliah dulu. Farah gak ingin terikat sama hubungan apapun untuk sekarang ini. Sekali lagi maaf kalau Farah lancang kak.”

Faqih menghembuskan napas panjang, kemudian tersenyum lalu berkata, “Sudah kuduga akan begini far, gak apa-apa kok. Kakak tau wanita sepertimu sulit didapatkan. Tapi kakak gak akan nyerah sampai disini, kakak akan menunggumu far, hingga kau siap.”

Setelah Farah menolak Faqih, maka bermunculanlah penggemar-penggemar Farah yg lain. Farah merasa risih dengan keadaan seperti ini.

Cukup lama ia berpikir panjang, maka pada akhirnya ia memutuskan untuk menggunakan jilbab. Jilbab yang cukup panjang hingga menutupi sebagian tubuhnya. Farah sudah mantap dan juga merasa siap untuk keputusannya yang satu ini. Ia memutuskan menggunakan jilbab, berharap agar penggemarnya makin berkurang dan tidak akan berani mengganggunya lagi.

Dan seperti yg diharapkan, hari demi hari pengemarnya berkurang satu per satu. “Alhamdulillah…” ujar Farah lega

Tak cukup menghitung minggu, gelar Farah yang dulunya sebagai gadis tangguh. Sekarang sudah berubah menjadi akhwat tangguh. Yup, Farah yang dulunya agak tomboy kini tumbuh menjadi wanita feminin. Eitsz, tapi harus tetap hati-hati dengan wanita yg satu ini. Jangan sampai membuat dia marah lagi, sudah pada tau kan…dia tak akan segan-segan mengeluarkan jurus andalannya kepada siapapun pelakunya.

***

Beberapa bulan berlalu, Farah pindah dari tempatnya kuliah. Ia sekarang kuliah di luar kota, sebab Ayahnya dipindah tugaskan.

Suatu ketika di malam hari, saat Farah tengah melaksanakan sholat tahajjud. Handphonenya berdering pertanda sms masuk.

Usai sholat Farah memeriksa handphonenya, ternyata ada sms dari seseorang yang tak ia kenal, “Assalamu’alaikum ukhti, jangan lupa sholat tahajjud ya” kata orang tak dikenal itu. Awalnya Farah hanya menganggap bahwa itu orang iseng dan tak menghiraukannya.

Namun keesokan harinya orang itu mulai mengirimkan Farah sms-sms tau’syiah. Farah tak mau su’udzon, ia hanya mengambil manfaat dari sms-sms tau’syiah tersebut.

Lama kelamaan orang asing itu terus saja mengirimkan Farah sms berupa nasihat dan sebagainya. Farah mulai merasa aneh dan kemudian membalas sms orang asing tersebut:

Farah: “Assalamu’alaikum, jazakallah atas nasihatnya. Tapi afwan…kalau ana boleh tau, antum siapa ?

5 menit kemudian orang asing itu menjawab, “Wa’alaikumussalam…ana Zidan ukhti, ana ingin melamar anti.”

Farah sangat kaget, ternyata yang mengiriminya sms tau’syiah selama ini ialah lelaki. Tak lama kemudian Farah membalas smsnya, “Afwan, ana tidak tau siapa antum. Bila antum hanya ingin main-main, antum salah alamat. Namun bila antum bersungguh-sungguh, ana mohon hentikan semua ini. Ana tidak ingin nantinya ada fitnah, antum sendiri tau kan fitnah itu bisa datang darimana saja.”

Zidan kemudian membalas, “Ana bersungguh-sungguh ukhti, bila anti berkenan. Ana akan datang besok ke rumah anti untuk melamar, ana juga akan mengajak kedua orang tua ana.”

Farah tersentak membaca balasan dari Zidan. Ia bingung akan berkata apa. Di satu sisi ia ingin membuka kesempatan pada Zidan, namun di sisi lain ia akan dijodohkan oleh kedua orang tuanya.

“Rabb, tolong katakan apa yang harus saya lakukan? sungguh, saat ini saya sangat bimbang. Bingung untuk memutuskan satu pilihan” Teriak Farah dalam hati. Di sela isak tangisnya, Farah kemudian teringat bahwa besok merupakan hari dimana ia akan dipertemukan dengan orang yang sudah dijodohkan oleh orang tuanya.

Maka bertambahlah kegundahan yang Farah rasakan di tengah malam sunyi itu…

***

“Tok tok took..” terdengar ketukan pintu dari luar. Ibu Farah kemudian membukakan pintu. Ternyata lelaki yang akan dijodohkan dengan Farah beserta kedua orang tuanya yang datang. Segera Ibu Farah mempersilahkan calon besan dan menantunya itu untuk duduk.

Dengan penuh semangat Ibu Farah segara memanggil anak semata wayangnya untuk bertemu dengan calon suaminya.

Beberapa saat kemudian Farah keluar dari kamarnya, ia duduk di depan calon mertuanya dengan wajah yg agak menunduk, sedikit demi sedikit ia angkat pandangannya.

Betapa kagetnya ia melihat sosok yang tak asing lagi bagi dirinya. Dia adalah Faqih, penggemar Farah yang pertama. Lalu Ibu Farah memperkenalkan Faqih padanya “Naaahhh…ini lo calon suami kamu far, namanya Faqih. Tapi ia kerap dipanggil Zidan oleh teman-temannya, soalnya nama lengkapnya Muhammad Faqih Zidan.”

“Hah ? Faqih ? Zidan ? jadi yang sring kirim sms selama ini itu ternyata orang yg sama ? ah, masa sih ?” ucap Farah dalam benaknya, ia masih berpikir dan juga kebingungan. Faqih hanya tersenyum melihat ekspresi manyun Farah…

***

Usai pernikahan berlangsung, Faqih baru menjelaskan pada Farah bahwa dialah Zidan yang selama ini mengirimkannya sms-sms berupa nasihat dan sebagainya.

Dalam penjelasan Faqih, ia juga menjelaskan perjalanan dan petualangan dalam mengejar cintanya. Ternyata saat Farah pindah ke luar kota, Faqih juga ikut ke luar kota. Namun berbeda kampus dengan Farah, tapi walaupun begitu ia juga terus memantau Farah tanpa letih.

Puas mendengarkan cerita Faqih yg lumayan panjang itu, Farah hanya tersenyum centil lalu berkata, “Yeee, dasar mas blo’on, kenapa harus capek-capek dapetin aku, wanita di dunia kan banyak…”, “Iisshh, wanita memang banyak dinda, tapi hanya satu wanita yang dapat mencuri hatiku, yaitu kamu” Faqih menimpali. “Huh, emang dasarnya aja mas gombal, weeek…” ujar Farah sambil mencubit Faqih…

Jadilah Seorang Pahlawan



Pahlawan adalah seorang yang berani membela yang benar dan selalu berjuang untuk menegakkan keadilan dimanapun berada dan dalam kondisi apapun, itulah pahlawan yang sebenarnya. Menjadi pahlawan bisa dilakukan oleh siapa saja, selama masih mempunyai nilai-nilai kebenaran di dalam menjalani kehidupan.

Firman Allah di dalam Al-Qur’an: “Wahai orang-orang yang beriman! jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu, Jika dia (yang terdakwa) kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatan(kebaikannya). Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi. Maka ketahuilah Allah Maha teliti terhadap segala apa yang kamu kerjakan” (surat An-Nisa ayat 135).

Saat ini tatanan kehidupan dimasyarakat sudah mulai banyak berobah, semakin banyak yang tidak berani mengambil sikap dalam menegakkan kebenaran, sebagai contoh yang sangat sederhana sehingga membuat airmata terasa mau tumpah.

Ketika anak-anak bermain bola dihalaman rumah saya, mereka terbiasa setelah selesai bermain bola mencuci kaki di air keran samping rumah, nah saat itu keran tiba-tiba patah dan tidak satu orang pun yang mengaku atau yang minta maaf kalau keran itu patah dan saya bertanya, siapa ya yang mematahkannya, kenapa tidak lapor, atau minta maaf, anak-anak pun serentak mengaku tidak tahu dan yang lebih parahnya lagi, malah sempat ada yang berbohong, “tadi ada anak kecil bu, kami lihat, tiba lari menuju kearah sana kami tidak tahu, siapa orangnya”. Sambil menunjuk kearah samping, bagaimana mungkin berlari kearah samping karena ada pagarnya tentu akan kelihatan, saya hanya terdiam, tentu suatu alasan yang tidak tepat , bukankah sebaiknya mereka meminta maaf bersama-sama dan berusaha untuk menyadari perbuatan yang salah, saya pun hanya berpikir mungkin mereka takut dimarahi, atau dinasehati, bagi saya bukan keran patah nya yang saya sedihkan tapi sikap anak-anak yang masih usia 6 s/d 12 tahun sudah berusaha membela kelompok nya walaupun mereka tahu mereka lah yang bersalah, kemana sikap keberanian dan kejujuran dalam mengungkapkan kebenaran, apakah mereka takut pada ancaman ketua kelompoknya.

Dari cerita diatas mungkin kita bisa mengambil pelajaran bahwa seorang anak pun dapat bersikap salah, bila diperlihatkan contoh yang salah, tugas orang tua, para guru dan lingkungan lah yang dapat merubah perilaku dari anak-anak yang masih dalam tahap perkembangan baik dalam segi jasmani dan rohani. Zaman boleh berubah tapi nilai-nilai keberanian dalam membela kebenaran dan keadilan harus ditanamkan sedari kecil, dengan cara setiap orang tua menjadi pahlawan bagi keluarga nya dengan mengajarkan berani mengatakan yang benar walaupun kebenaran itu kadang terasa pahit tapi hanya sementara dan akhirnya kebenaran juga yang akan menang.

Menjadi pahlawan bukanlah hanya dalam arti berperang dengan kekerasan sehingga menang dengan mengakibatkan banyak orang yang terluka dan bersedih, berperang lah melawan hawa nafsu, dan melawan kejahatan sehingga nilai-nilai kebaikan akan terlihat kembali di dalam masyarakat.
Siapapun bisa menjadi pahlawan, baik bagi keluarganya, lingkungan masyarakatnya, dan negara, jangan pernah sia-siakan waktu, karena dia tidak pernah berhenti akan terus bergulir. Jadilah pahlawan sejati yang bersedia membela kebenaran dimanapun berada.

Firman Allah didalam Al-Qur’an: “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami . Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik (Surat Al-Ankabut ayat 69).

Semoga Allah akan memberi kemudahan dan rahmat Nya bagi orang-orang yang selalu ingin menjadi Pahlawan kebaikan bagi keluarga, lingkungan dan negara, Aamiin.

Hamba Allah,
Afnizar Hasan

Minggu, 21 Oktober 2012

Muslimah Sejati



Remaja muslimah sejati itu,Tak banyak menghabiskan waktunya untuk memikirkan cinta.Akan tetapi ia lebih banyak mengisi hari-harinya dengan belajar dan menuntut ilmu.
Remaja Muslimah sejati itu,Tak mudah silau dengan kebebasan pergaulan yang ditawarkan teman-temannya,Akan tetapi ia akan silau dengan nasehat-nasehat baik yang diberikan teman-temannya.
Remaja Muslimah sejati itu,Tak akan mudah
terpengaruh dengan prilaku-prilaku yang mengatasnamakan kemajuan zaman,Akan tetapi ia akan semakin mewaspdai dirinya agar tidak mudah terbawa arus zaman.
Ia sadar,Bahwa memfokuskan diri untuk menuntut ilmu sebanyak-banyaknya adalah jauh lebih berharga daripada sekedar pacaran.
Ia sadar,Bahwa pergaulan zaman sekarang sudah terlalu mengkhawatirkan dan seringkali kebablasan.
Dan ia sadar,Bahwa hempasan gelombang budaya yang semakin besar begitu mudahnya menggoyahkan iman.
Ia tak ingin hidupnya sia-sia,Ia tak ingin hidupnya berbalut penyesalan,Dan ia tak ingin kehormatan hidupnya tergadaikan.
Walau Malam Minggu tanpa pasangan,Dia tetap mampu tersenyum penuh kebahagiaan tanpa ada sedikitpun rasa GALAU.

Galau No Way ...

Sabtu, 20 Oktober 2012

Apa Hidup Itu ?





Jika sebuah TELUR dipecahkan oleh kekuatan dari luar,
 maka kehidupan di dalam telur akan BERAKHIR..
Tapi..Jika sebuah telur di pecahkan dari dalam, 
maka kehidupan baru telah LAHIR..
HAL-HAL BESAR selalu dimulai DARI DALAM.
Allah tidak pernah menjaNjikan bahwa:
langit itu selalu biru
bunga selalu mekar
mentari selalu bersinar
tapi ketahuilah bahwa Dia selalu memberi
pelangi di setiap badai,
senyum di setiap airmata
berkat disetia cobaan
jawaban di setiap do'a
jangan pernah menyerah sahabat.
Terus berjuanglah
life is so beautiful
hidup bukanlah tujuan, melainkan perjalanan maka nikmatilah
hidup adalah tantangan,hadapilah
hidup adalah anugerah,terimalah
hidup adalah tugas, selesaikanlah
hidup adalah cita-cita,capailah
hidup adalah misteri, singkapkanlah
hidup adalah kesempatan,ambilah
hidup adalah lagu,nyanyikanlah
hidup adalag janji,penuhilah
hidup adalah keindahan,bersyukurlah
hidup adalah teka-teki,pecahkanlah

Jumat, 19 Oktober 2012

Menjadi "Spiderman"



Kita tentu pernah lihat film Spiderman, bukan? Film itu berkisah tentang Peter Paker, seorang pemuda yang secara fisik culun, lemah, dan tidak jago berduel. Pada suatu hari, dia dan teman-temannya melakukan study tour ke sebuah tempat, pusat penelitian laba-laba. Tanpa sengaja, dia tersengat seekor laba-laba yang lepas dari “kandangnya”. Dan, ternyata, laba-laba itu sebelumnya telah terkena semacam sinar radio aktif. Walhasil, sesampai di rumah, tubuh Paker lemah, demam, pusing, nyeri. Kromosom dan gen dalam tubuhnya telah berinteraksi dengan zat yang masuk dari sengatan laba-laba tadi sehingga dia mengalami sakit yang luar biasa.
Memang, jika berinteraksi dengan zat itu, kromosom manusia akan menjadi kromosom dalam bentuk lain. Esok paginya, Paker pun mendapati tubuhnya menjadi berotot. Matanya tidak lagi minus. Tidak hanya itu, dia pun bisa berlari lebih cepat dari biasa. Lompatannya juga lebih tinggi. Sampai-sampai di sekolah, ketika dia hendak dihajar oleh seorang temannya, Parker yang culun itu kini bisa menghindar bahkan melawannya dengan mudah. Lanjut cerita, dia juga bisa memanjat dinding dan mengeluarkan jaring-jaring, sampai akhirnya dia menjadi “manusia spiderman”, sang pahlawan superhero yang namanya dikenal setiap orang dan ditakuti penjahat.
Nah, apakah hanya Paker yang bisa seperti itu? Ternyata, kita pun bisa menjadi seperti dia. Bahkan, kita bisa lebih hebat dari sekedar menjadi “manusia spiderman”. Jika kromosom dalam tubuh Paker berinteraksi dengan zat lain setelah tersengat laba-laba, kita pun dapat menginterasi diri kita dengan sesuatu yang lebih dahsyat, yang akan membuat kita lebih hebat dari spiderman, superman, batman, dan man-man yang lain. Apakah itu? Tidak lain adalah al-Quran.
Ketika seseorang membaca al-Quran dan memahami makna beserta tafsirnya, al-Quran akan mengalir ke dalam darah, menyinari, dan menembus otak pembacanya. Al-Quran akan berinteraksi dengan DNA, kromosom, dan tulang. Menjadikannya lebih kuat sehingga terbentuk manusia-manusia yang luar biasa. Contoh orang yang berhasil menjadi manusia yang luar biasa karena berinteraksi dengan al-Quran adalah para sahabat Rasulullah SAW.
Bilal bin Rabbah, yang dulunya budak hitam (tanpa bermaksud merendahkan beliau) menjadi pejuang Islam yang namanya dikenal setiap orang sampai hari ini. Ali bin Abi Thalib menjadi pemuda yang sangat berani, menggetarkan musuh-musuh Islam. Thariq bin Ziyad, sang penakluk selat Gibraltar, Rabi' bin Amr yang tidak mau ‘ndungkluk’ di hadapan Rustum, Raja Romawi yang kafir. Mereka semua adalah orang-orang yang menjadi luar biasa karena berinteraksi dengan al-Quran. Singkat kata, al-Quran telah membuat orang jauh lebih hebat dari spiderman. Jika spiderman hanya bisa menaklukkan segelintir perampok --paling pol Globin dan Dr. Octovius-- Thariq bin Ziyad bisa menaklukkan selat atau negara. Allahu Akbar.
Tidak bisa ditolak, al-Quran sangatlah dahsyat. Karena itu adalah petunjuk dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Maka, jika kita ingin menjadi orang yang berani: pembela kebenaran yang luar biasa, hendaklah kita berinteraksi dengan al-Quran. Dengan al-Quran, si penakut menjadi pemberani, si lemah menjadi kuat, dan si pecundang menjadi pahlawan.
Tidak heran, jika seorang pendeta Nasrani pernah bilang pada pengikutnya: “Jika kamu ingin menghancurkan pemuda Islam, cara yang paling tepat bukan dengan memurtadkan mereka, tetapi dengan menjauhkan al-Quran dari mereka. Tampaknya, pendeta itu paham bahwa yang menjadikan pemuda Islam kuat adalah interaksi mereka dengan al-Quran. Karena itu, ia perintahkan pengikutnya untuk menjauhkan kita dari al-Quran. Dia begitu takut jika pemuda-pemuda Islam dekat dengan al-Quran.
Akhir kata, mari kita bangkit dengan al-Quran. Mari jadikan tulang kita lebih kuat dengan al-Quran, otak kita lebih tajam dengan al-Quran, dan hidup kita lebih mulia dengan al-Quran. Mari kita menjadi manusia yang lebih hebat dari sekedar spiderman. Demikian, bukan?




Athiful Khoiri

The Amazing of Forgiveness




Kata “maaf” mungkin sangat tidak asing di telinga kita, apalagi bagi orang yang kerap melakukan kesalahan. Selain itu juga “maaf” dapat membuat orang menjadi mulia. Karena dengan meminta maaf terlebih dahulu kepada orang lain, berarti kita merupakan orang yang menghindari hal-hal buruk yang bisa terjadi. Namun, tahukah anda bahwa kata maaf tidak hanya sekedar kata-kata biasa yang keluar dari lisan kita, tapi kata maaf memiliki efek positif yang dapat membantu kita terhindar dari penyakit.


Menurut sains, kata “maaf” bisa membantu seseorang untuk dapat pulih dari penyakitnya selama masa penyembuhannya. Penelitian yang di lakukan oleh sejumlah komunitas menunjukkan bahwa adanya korelasi atau hubungan yang jelas antara rendahnya tekanan darah dan rendahnya tekanan cortisol pada ludah orang-orang yang memiliki sifat pemaaf,


Selain itu, studi yang di lakukan di Universitas Duke menunjukkan bahwa dengan sikap pemaaf, dapat membantu kesembuhan kesehatan pada pasien yang menderita gangguan syaraf tulang belakang. Hasilnya pasien yang memiliki sifat pemaaf hanya mengalami rasa sakit yang sedikit dibandingkan dengan pasien yang tidak memiliki sifat pemaaf. Memang secara psikologis, tentunya pasien yang bersifat pemaaf lebih bersikap positif atas upaya pengobatan yang menyebabkan psikologisnya menjadi lebih tenang, sehingga mendorong kesembuhan yang lebih cepat. Hal ini meliputi juga untuk kesembuhan berbagai macam penyakit.


Sebenarnya kajian perilaku pemaaf ini dilakukan dengan sub tolok ukur yang meliputi 2 hal yaitu : perilaku pemaaf diri sendiri dan perilaku pemaaf orang lain.


Pengakuan terhadap psikologis di lakukan atas system cardiovascular (system kerja jantung) dan endocrine (fungsi kelenjar tubuh) yakni : catatan tekanan darah systolic dan diastolic, pengukuran denyut jantung, kadar hormone cortisol pada ludah, dan yang lebih utama dalam hal ini adalah prilaku pemaaf yang baik adalah ketika terkait pada keyakinan ajaran agama. So, tidak usah segan untuk meminta maaf, karena kata maaf memang memiliki banyak manfaat bagi diri kita.

Kamis, 18 Oktober 2012

The Choosen One




“Kamu adalah ummat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyeruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.......” (QS. Ali-Imran : 110)


Oleh Allah, kita dilahirkan di muka bumi ini untuk mengemban amanah dalam menebar kebaikan (menjadi khalifah di muka bumi) dan menjalankan segala perintahNya. Hanya saja belum banyak diantara kita (manusia) sadar akan amanah yang Allah berikan, padahal kita sudah menyanggupinya. Justru langit, bumi, dan gunung-gunung saja tidak sanggup untuk mengemban amanah dari Allah.


“Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itudan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya (berat), lalu dipikullah amanat itu oleh manusia...” (QS. Al-Ahzab : 72)


Namun, tugas untuk menebar kebaikan di muka bumi yang Allah isyaratkan kepada kita telah dilakukan oleh sebagian ummat manusia. Sebut saja di zaman para anbiya yang menyerukan ke-tauhidan/meng-Esa-kan Allah SWT. kemudian dilanjutkan di zaman Rasulullan SAW dan para sahabatnya, serta era ke-khalifahan islam. Dan di era kontemporer seperti saat ini (pasca runtuhnya ke-khalifahan Turki-Utsmani), “tugas” yang Allah berikan kepada kita tidaklah berhenti, justru lebih berat. Maka dituntutlah hadirnya manusia-manusia pilihan yang melanjutkan risalah kebaikan yang telah dibangun oleh para Nabi serta Rasulullah dan para sahabatnya. Bukankah“khaerunnas wa anfuahum linnash....??” sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya.


Maka terpilihnya kita dalam lingkaran dakwah illallah ini tentu bukanlah sebuah kebetulan. Sekali lagi,, Bukan Kebetulan......!! Hal ini merupakan mega proyek Allah yang diperuntukkan kepada hamba-hambaNya untuk menguji kita, layakkah kita disebut sebagai kuntum khaeru ummahseperti yang Allah sebutkan dalam firmanNya. Begitu banyak ummat islam di muka bumi ini, namun hanya sebagian saja yang benar-benar taqwa kepada Allah SWT. dari sebagian orang-orang bertaqwa di muka bumi ini, hanya ada sebagian lagi yang benar-benar rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk dakwah. Dari sebagian orang yang merelakan dirinya dalam dakwah, hanya ada beberapa saja yang mampu bertahan dan tsiqoh terhadap dakwah yang telah terpatri dan mendarah daging dalam hatinya.


Olehnya itu, istiqomah adalah salah satu “mantra” oleh seorang da’I illallah. Karena keistiqomahan itu yang juga dimiliki oleh Rasulullah dan para sahabat sehingga mampu menancapkan dengan kuat ideology islam ini di muka bumi. Karena, “Dakwah ini tidak mengenal sikap ganda. Ia hanya mengenal satu sikap yakni totalitas. Siapa yang bersedia untuk itu, maka ia harus hidup bersama dakwah dan dakwah pun melebur dalam dirinya. Sebaliknya, barangsiapa yang lemah dalam memikul beban ini, ia terhalang dari pahala besar mujahid. Lalu Allah akan mengganti mereka dengan generasi lain yang lebih baik dan sanggup memikul beban dakwah ini..” (Imam Syahid Hasan Al-Banna)


Sekali lagi, kita adalah orang yang terpilih, yang di pilih oleh Allah Azza Wajalla secara random dari sekian banyak ummat manusia yang Allah ciptakan di muka bumi ini. Hanya tinggal keteguhan dan keisttiqomahan yang kita jaga agar tidak terhempas di jalan ini. Layaknya Nabiullah, Rasulullah dan para sahabat; we are the choosen one.

Ayah ibu, maafkan anakmu



Ayah... Ibu… 
Kalian begitu berarti dalam kehidupanku 
Darah kalian mengalir dan menyatu dalam tubuh ini 
Jasamu begitu besar kepadaku dan rasanya aku tak sanggup untuk membalasnya 
Ayah…Ibu… 
Cinta dan kasih sayangmu sungguh berarti bagiku 
Tanpa adanya cinta dan kasih sayang dari kalian mungkin aku tidak ada di dunia ini 
Tanpa kalian hidupku di dunia ini sungguh tiada artinya

Ayah…Ibu…
Maafkanlah segala dosa dan kesalahan yang sering dilakukan oleh anak-anakmu
Maafkan segala kesalahan anak-anakmu yang sering membuat air mata kalian jatuh di pipi
Tak seharusnya dan tak sepantasnya kami membuat kalian bersedih dan mengeluarkan air mata di wajah kalian

Ayah…Ibu…
Maafkan kami anak-anakmu yang kadang sering membuat kalian kecewa dengan segala sikap dan perbuatan kami
Terkadang kami sering membuat kalian marah kepada kami
Maafkan kami yang sering berkata kasar dan durhaka kepada kalian
Maafkan kami ayah…maafkan kami ibu….

Ibu… 
Surga ada di bawah telapak kaki ibu
Izinkan kami bersimpuh di bawah kakimu untuk memohon ampun kepadamu Ibu…
Sebelum adzab datang kepada kami anak-anakmu

Ayah…
Maafkan kami ayah
Setiap hari kau membanting tulang untuk mencari nafkah untuk kami dan juga ibu
Tapi kami sering membuat hati ayah terluka dengan sikap dan perkataan kasar kami

Tuhan…
Izinkan hamba mengabdi dan bersimpuh di bawah kaki kedua orang tua hamba
Izinkan hamba meminta maaf kepada mereka sebelum Engkau mengambil mereka dari sisi hamba ya Allah
Jangan biarkan kami menyesal tak sempat meminta maaf pada mereka ya Tuhan

Ayah…Ibu…
Maafkan anakmu
Kami sangat mencintai dan menyayangi kalian

Cinta Kenapa Harus Pergi




Mentari mulai bersinar, di ufuk timur, 
Kenari-kenari kecil terdengar riuh di rimbunan dedaunan, 
Mata sayu kehilangan makna, tanpa ada yang tersirat, 
Kenapa Cinta harus pergi di saat Mentari Bersinar. 
Pemakaman ini masih basah, meninggal duka di hati, 
Kenapa Cinta harus pergi di usia remaja, 
Kenapa Cinta menghilang dari sanubari, 
Bukankah kita ditakdirkan untuk hidup berdampingan di muka bumi, 
Kenapa Cinta Hilang begitu saja di hati.

Cinta di usia remaja adalah berbagi kasih bagi sesama,
Mengapa cinta dijadikan untuk saling menyakiti,
Mengapa Cinta pada suatu kelompok membuat hati menjadi buta,
Cinta Kenapa harus pergi dari hati.

“Jangan biarkan cinta di hati pergi”
(Afnizar hasan)

Selasa, 16 Oktober 2012

Generasi Y


“Mereka tak sama seperti kita dulu, dibesarkan dalam kesenangan, tak tahu kerja keras, tahunya hanya protes.”
“Dirusak oleh teknologi, lebih banyak bermain daripada bekerja.”
“Pindah kerja seenaknya. Tidak loyal… Mereka di sini bukan untuk membantu, tapi membuat masalah."

Itulah ungkapan yang sering muncul saat sekelompok senior berkumpul membahas para eksekutif muda atau karyawan baru. Yang terdengar lebih banyak keluhan daripada pujian.
Walaupun generasi ini terlihat pintar, agresif, dan senantiasa mau mencoba tetapi sikap mereka membuat manajemen khususnya bagian SDM sakit kepala! Mereka orang muda yang berani, bersemangat tetapi sering dianggap kurang ajar dan tidak tahu sopan santun. Baru seminggu bekerja, tanpa malu sudah berusaha minta fasilitas lebih, dan bahkan mau dan berani mengubah cara pengelolaan perusahaan. Mereka memang hebat dengan kemahiran multi tasking; sambil membalas email melalui iPad, masih bisa membalas pesan BlackBerry, juga pada waktu yang sama mereka  melakukan deal business melalui telefon! Mereka memakai jeans ke kantor dan iPod di telinga, diragukan apakah benar-benar bekerja? Di mana disiplin dan keseriusan yang selama ini sangat penting dalam ‘budaya’ perusahaan?
Apabila tepat jam 5 sore, mereka akan bergegas pulang untuk aktivitas pribadi seperti bermain futsal, fitness atau sekadar kongkow bersama teman-temannya. Kerja lembur? Tidak! Bagi mereka hal itu tanda gagal mengurus waktu dan kurang gesit menyelesaikan pekerjaan!
Akhir pekan, mereka biasanya sudah punya rencana libur bersama teman atau melakukan hobi sendiri. Namun mereka tidak menolak untuk menyelesaikan pekerjaan dari rumah atau dari tempat liburan, asal saja ada jaringan internet, pekerjaan dapat mereka selesaikan dengan baik tanpa perlu rapat demi rapat. Mereka memang sangat berbeda, karena itu mereka sering dikritik tapi mereka senang mengkritik.
Inilah fenomena yang sedang melanda dunia -gelombang baru perubahan yang dibawa oleh anak-anak muda yang mulai memasuki dunia pekerjaan. Jika Anda senior di perusahan, maka bersiaplah untuk berhadapan dengan mereka. Cara berpikir, cara pandang, cara hidup, juga cara mereka menentukan prioritas dan mendefinisikan kesuksesan sangat berbeda. Menurut Bruce Tulgan, penulis New Haven, “Para korporasi harus mulai bersiap-siap karena generasi ini --yang mencapai usia 30-– adalah sangat  berbeda dibanding generasi sebelumnya.”
Siapa Sesungguhnya Mereka?
Mereka dikenali sebagai Generasi Y (baca: generasi way), atau ada juga yang menggelarinya sebagai echo boomer dan millennials. Ada yang mengatakan, mereka lahir sekitar tahun1977-2002. Ada juga yang berpendapat, sekitar tahun 80an hingga tahun 2005. Namun yang jelas mereka adalah generasi baru yaitu anak-anak dari Generasi Baby Boomer yang hidup setelah Perang Dunia Kedua, atau cucu generasi setelah perang dunia kedua.
“Generasi Y ini dibesarkan dalam lingkungan yang sangat menitikberatkan anak-anak. Generasi ini diprogram dan dibentuk,” kata Cathy O’Neil, VP senior di perusahaan pengelolaan SDM Lee Hecht Harrison di Woodcliff Lake, New Jersey.“Keinginan mereka berbeda. Generasi millennium ini menunggu untuk mendapat masukan dari hasil kerja mereka.”
Dari kecil mereka diajari berpikir terbuka dan bebas menyuarakan pandangan dan keinginan mereka. Guru-guru dan orangtua membentuk generasi ini bebas berpikir, sering diberi feedback, pujian, dan dorongan. Mereka dibesarkan di zaman yang paling ‘aman’ dalam sejarah dan layak mengharapkan lebih banyak dari generasi sebelumnya. Bukan sekadar kebendaan, juga tempat kerja yang menawarkan peluang yang tidak terbatas. Hasilnya mereka sangat percaya diri, berani bersuara, dan tidak malu menyatakan pandangan.
Namun ini menjadikan mereka generasi yang tidak lagi hanya memikirkan uang semata. Mereka inginkan keadilan di dalam menilai pekerjaan mereka dan dihargai tidak hanya dengan gaji. Mereka dibesarkan dengan pujian dan penghargaan, kerana itu jika tidak mendapat feedback secara rutin dari atasan, mereka bisa merasa tidak dihargai dan akan pergi meninggalkan organisasi walaupun gaji yang ditawarkan tinggi. Mereka juga tidak akan menghormati seseorang hanya karena jabatan atau senioritas. Mereka hanya akan menghormati orang yang memperlihatkan sikap hormat kepada mereka. Kesetiaan bagi mereka tidak hanya dibangun dari bawah ke atas tetapi juga harus dari atas ke bawah.
Generasi anak-anak muda ini adalah wajah dunia masa depan, bercita-cita tinggi, kaya ide, ketagihan perubahan, berani dan seolah mampu melakukan apa  saja, kecuali satu… mengikut apa yang diarahkan tanpa sebab!  Menurut Jordan Kaplan, seorang professor sains pengelolaan di Long Island University-Brooklyn, New York, “Generasi Y sangat kurang mempercayai  manajemen konservatif ala command- dan - ala control. Namun, cara manajemen tersebut masih popular di tempat kerja saat ini”. Ia juga menambahkan, “Mereka dibesarkan bebas bertanya dan mempersoalkan orangtua, saat besar mereka juga akan merasa nyaman untuk bertanya dan mempersoalkan atasan. Ini sesungguhnya bagus tetapi hal itu akan mencemaskan manager yang berusia 50 tahun yang mana kebiasaannya hanya mengeluarkan arahan, ‘lakukan dan lakukannya sekarang!’”
Solusi
Sudah saatnya para pemimpin korporasi memikirkan hal ini dengan serius. Semua hal berubah. Begitu juga cara dalam menghadapi para pekerja baru yang memasuki dunia pekerjaan. Mereka tentu tidak sama seperti generasi 20 tahun lalu. Nilai-nilai yang dibawa oleh golongan muda ini seperti kecepatan, flexible, innovasi dan goal oriented, semua harus kita terima dan disesuaikan di dalam korporasi. Cara pengelolaan lama yang kurang fleksibel harus segera diubah untuk menyesuaikan diri dengan tenaga muda yang sedang haus mencari peluang untuk mengembangkan ide dan inovasi.
Namun semua itu belum cukup. Kunci keberhasilan jangka panjang dan kelangsungan sebuah perusahaan atau organisasi adalah bagaimana memotivasi dan membentuk talent-talent muda yang akan membawa Anda menguasai  masa depan. Bagaimana kita dapat memotivasi secara mendalam generasi yang terlihat sangat berbeda dengan kita ini? Bagaimana menanamkan nilai-nilai mulia yang selama ini kita pertahankan di perusahan seperti  integritas, kesetiaan, dan kebersamaan? Apa upaya yang harus dilakukan supaya terwujud kesefahaman antar generasi dan dapat bekerja dalam sebuah pasukan yang saling memahami?
Inilah yang sedang kami lakukan di Pertamina, Telkom, dan BRI, yaitu melatih dan membentuk value karyawan baru (generasi Y) yang sedang membanjiri berbagai koorporasi di Indonesia. Kita harus berhasil mentransfer tentang misi kehidupan, tentang nilai, dan tentang makna, yang selama ini tidak pernah diajarkan kepada mereka. Mereka rajin dan kuat bekerja tetapi tidak mau pekerjaan menguasai kehidupan mereka. Bekerja bagi mereka bukan segalanya, tetapi hanya sebagian dari kehidupan yang perlu dijalani. Mereka sesungguhnya memerlukan lebih dari sekadar gaji dan penghargaan.
Ingatlah, sesungguhnya bukan mereka berada di zaman kita, tapi kitalah yang sebenarnya hidup di zaman mereka. Sudah siapkah kita?
DR HC Ary Ginanjar Agustian, Founder ESQ LC
Sumber : http://esq-news.com/2012/berita/10/09/generasi-y.html#.UHUW6CpNtgA.facebook

Jangan Menoleh Ke Belakang



Mengingat masa lalu, berinteraksi dengannya, menghadirkannya, serta bersedih karenanya, merupakan perbuataan bodoh. Itu adalah pembunuhan terhadap kehendak dan perusakan terhadap kehidupan sekarang. Lembaran masa lalu menurut orang berakal harus ditutup selamanya dan diletakkan di bawah “karpet lupa”, serta diikat dengan tali sehingga tidak bisa keluar lagi. Masa lalu itu harus dipatri di bawah dan tidak bisa lagi dilihat dengan cahaya, tidak ada lagi cahaya yang menghidupkannya,karena ia sudah tidak ada. Jangan hidup dalam belenggu masa lalu dan dibawah bayang-bayang peristiwa yang telah berlalu.
Keluarkanlah dirimu dari imajinasi masa lalu, apakah kamu ingin mengembalikan sungai ke hulunya, mengembalikan matahari ke tempat terbitnya, mengembalikan bayi ke perut ibunya, mengembalikan air mata ke mata?
Sesungguhnya, ketika kita berinterkasi dengan masa lalu, dan kita bersedih atas hal itu, serta kita terbakar oleh apinya, maka kita telah meletakan diri kita sendiri pada ketakutan, kesedihan, kedukaan, dan kenestapaan.
Membaca masa lalu merupakan perbuatan yang sia-sia terhadapa masa kini, merobek-robek usaha keras, dan menghancurkan waktu yamg sangat berharga. Perkaranya telah berlalu dan telah dihukum, tidak ada manfaat dari membuka lembaran masa lalu, dan mengembalikan “jarum” sejarah.
Orang yang mengulang masa lalu, bagaikan orang yang membuat adonan roti yang sebenarnya telah berbentuk adonan dan bagaikan orang yang menggergaji serbuk kayu. Sesungguhnya, ujian kita adalah kita lemah dalam menghadapi masa kini dan senantiasa sibuk dengan masa lalu. Kita melupakan istana kita yang bagus dan meratapi musibah yang sudah berlalu. Jika saja semua jin dan manusia berkumpul untuk mengembalikan masa lalu, maka mereka tidak akan pernah sanggup. Itu mustahil. Sesungguhnya, manusia tidak boleh menoleh ke belakang dan tidak melihat peristiwa yang telah lalu. Angin berhembus, air mengalir, dan kafilah berjalan ke depan.

Bangkit dari Keterpurukan




Setiap manusia pasti pernah mengalami musibah ataupun masa-masa sulit yang membuatnya jatuh dan terpuruk. Hal ini memang sudah menjadi garis kehidupan. Namun, kita tidak harus terus-terus terpuruk dalam musibah ataupun masa sulit yang melanda diri kita. Berikut beberapa langkah untuk dapat bangkit dari keterpurukan.
1. Yakin

“maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap” (QS. Alam Nasyrah : 7-8)
Sebenarnya ayat di atasmerupakan terapi islam dalam kegalauan hidup yang dialami oleh seseorang. Terapi islam yang dimaksud adalah keyakinan akan pertolongan Allah, bahwa Allah SWT akan senantiasa menolong hamba-Nya yang beriman dan selalu menegakkan kebenaran. Meskipun dalam pelaksanaannya, tidak sedikit kendala yang dihadapi, hingga yang mengancam keselamatan jiwanya. Jadi memang, dalam segala musibah apapun yang menimpa, kita harus bisa merasa yakin bahwa hal itu hanyalah bagian dari ujian yang Allah berikan untuk membuat kita lebih dewasa dalam menyikapi berbagai macam hal. Dan manakala kita merasa yakin kepada Allah bahwa segala kesusahan kita akan terbayar, maka niscaya akan ada jalan keluar dan kesusahan yang kita hadapi.

2. Optimis
Keyakinan pun akan melahirkan sikap optimis. Karena sikap optimis lahir manakala ada motivasi yang kuat dalam jiwa. Sedangkan motivasi ini bersendikan keyakinan. Karena itu, optimisme akan memupuk keyakinan, dan keyakinan akan membuahkan sikap optimis. Sikap optimis ini sangat pentig untuk menyongsong hari esok yang lebih cerah. Tanpa sikap optimis, boleh jadi perjuangan untuk meraih masa depan yang gemilang akan gagal dan kandas di tengah jalan. Tapi dengan sikap optimis ini meskipun mengalami kegagalan dan jatuh bangun, kita akan mampu bangkit dan bangkit lagi.
Bukankah hidup ini trial and error, mencoba dan mencoba? Atau kegagalan itu dijadikan pengalaman yang berharga untuk lebih waspada dalam meraih cita-cita. Bukankah pengalaman itu guru yang terbaik? Bbukankah kegagalan itu adalah kesuksesan yang tertunda? Dengan sikap seperti ini, kita akan memiliki tenaga, selalu optimis, dan tidak pernah putus asa dalam meraih cita-cita. Memang Allah SWT melarang hamba-Nya untuk berputus asa, dan hal ini termasuk perbuatan dosa. Sebagaimana firman-Nya:

“Katakanlah, hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari Rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar : 53)

3. Berusaha
Harapan tinggal lamunan dan angan-angan hanyalah impian, apabila tidak disertai dengan perbuatan. Memang keyakinan dan optimism saja tidak cukup untuk meraih cita-cita, tetapi harus di tindaklanjuti dengan usaha nyata. Dengan demikian, berusaha adalah suatu kemestian dan keniscayaan dalam mengejar cit-cita dan hari esok yang lebih cerah. Tidak ada rezki yang turun sendiri dari langit tanpa dicari. Kendati rerzki itu sudah diatur dan dibagi-bagi oleh Sang Maha Pencipta. Karena islam membenci sifat malas dan hanya berharapa belas kasihan dan uluran tangan orang lain.
Islam sangat menekankan kewajiban berusaha. Bahkan setelah beribadah, kita diperintahkan untuk bertebaran di muka bumi untuk mencari kasab (penghasilan) (QS. Al-Jumuah :10) jadi lebih baik berusaha tapi gagal, daripada tidk melakukan apapun sama sekali.

4. Berorientasi pada masa depan
Dalam berusaha kita tidak boleh terjebak dalam rutinitas, karena pada gilirannya akan menimbulkan kejenuhan dan kebosanan sehingga nantinya akan mengakibatkan rendahnya kualitas dan menurunnya produktivitas kerja. Oleh karena itu, dalam bekerja/berusaha kita harus berorientasi pada masa depan. Dengan demikian, kita harus menetapkan target dan tujuan yang hendak kita capai. Hal ini memerlukan perencanaan yang matang, serta visi dan misi yang jelas.

5. Bertawakkal pada Allah
Manusia hanya diwajibkan berusaha, sementara yang menentukan hasil akhirnya adalah Allah SWT. Dialah yang Maha Tahu tentang keadaan dan masa depan kita. Karenanya, apapun yang telah di putuskan oleh Allah, maka itulah keputusan yang terbaik untuk kta di sisi Allah SWT. Tinggal bagaimana kita bisa menerimanya dan mampu menarik pelajaran dari semua yang terjadi. Inilah sifat tawakkal yang mesti dikembangkan. Tawakkal adalah sikap mental yang menerima sepenuh hati dan lapang dada atas semua keputusan Allah yang menimpa diri kita. Sehingga apapun yang terjadi, meskipun terasa pahit, kita tidak boleh meratapi apalagi sampai menyalahkan dan berprasangka buruk terhadap Allah. Sikap tawakkal ini ada setelah kita berusaha sekuat tenaga dan semaksimal mungkin untuk meraih cita-cita.

6. Sabar dan Do’a
Tidak semua yang diusahakan akan membuahkan hasil sebagaimana yang kita harapkan. Terkadang dari usaha itu bukan manis yang kita dapatkan, melainkan pahit yang dirasa. Sehingga boleh jadi akan menimbulkan masalah dan menyurutkan semangat. Maka pada kondisi seperti ini kita harus mampu bersabar. Sabar adalah sikap mental yang menerima apapun hasil yang diperoleh sambil berusaha untuk memperbaiki dan meningkatkannya. Jadi, sabar yang di kehendaki adalah sabar “aktif”, bukan pasif. Karena bila pasif berarti hanya berdiam diri menerima kenyataan. Dalam menyongsong masa depan, selain kesabaran, juga di perlukan do’a. maksudnya kita memohon kepada Allah agar di luluskan segala keinginan. Doa ini sangat penting dan berperan dalam mengusung kesuksesan, karena paling tidak, akan mempertebal keimanan dan keyakinan atas keberhasilan, selain apa yang kita usahakan mendapat ridha dan perkenaan di sisi Allah SWT.

Ilmuwan Temukan Planet Berlian



Para ilmuwan menemukan planet baru yang memiliki radius dua kali lipat Bumi, delapan kali lebih berat dari planet yang dihuni manusia.  Planet yang diberi nama 55 Cancri e dikategorikan sebagai Bumi Super (super-Earth) dan permukaannya dipenuhi dengan batu mulia.
"Ini adalah kali pertama kami melihat dunia berbatu yang memiliki unsur kimia yang secara fundamental berbeda dari Bumi. Permukaan planet ini ditutupi grafit dan berlian, alih-alih air dan granit,"  kata kepala peneliti Nikku Madhusudhan.
Planet ini mengorbit bintangnya dengan kecepatan super cepat, dalam waktu 18 jam, jauh lebih cepat dari Bumi yang mengorbit Matahari dalam waktu 365 hari. Sebuah studi terbaru menyimpulkan, setidaknya sepertiga massa planet tersebut, atau setara dengan tiga kali berat Bumi, adalah berlian.
Planet yang bersuhu luar biasa panas, 3.900 Fahrenheit atau 2.148 derajat Celcius ini adalah satu dari lima planet yang mengorbit pada bintang 55 Cancri. Ia bisa terlihat dengan mata telanjang di konstelasi Cancer. Akan lebih baik lagi jika dilihat menggunakan teropong atau teleskop.
Planet ini kali pertama diobservasi saat mengorbit ke bintangnya tahun lalu, memungkinkan para astronom untuk mengukur radiusnya untuk pertama kali. Penelitian menunjukkan, planet itu tak punya kandungan air sama sekali, mayoritas komposisinya adalah karbon (berlian dan grafit), besi, silikon karbida, dan mungkin, sejumlah silikat.

Generasi Copy Paste


MUDA foya-foya, tua Kaya mati masuk surga hehe kayak nyanyian ituloohh apa coba gue juga lupa ^_^  .
Ok Langsung saja ke TKP , sebagian besar remaja dan kaum muslim yang sudah terjangkit virus HEDONISME bukan H1N1 yah ^_^  dan virus Permisifisme, yang ada di otaknya hanya kesenangan (Having Fun) Ce ilehh Bahasanya  ^_^..  Yang di inginkan adalah bebas tanpa batas atau dalam bahasa belanda sakarepe dewek hehe .
Sehingga lahirlah generasi yang rentan dan mudah terbawa arus pergaulan bebas, atas nama Trend & moderenisasi mereka menjadi generasi pembebek dan pengekor (milu-milu ) dengan melabrak batasan-batasan agama, norma dan aturan yang berlaku. Tak heran jika timbul istilah kenakalan remaja yang di sebabkan oleh para generasi muda, seperti tawuran missal, kecanduan miras dan obat-obatan, pergaulan bebas dan lain sebagainya.
Dengan tanpa memfilter mereka meng Copy Paste segala yang berasal dari luar (Barat) mulai dari makanan, pakaian, music, film, dan gaya bicara (kelakuan). Kelihatannya sudah lazim para remaja terlihat abai terhadap nilai agama dan peraturan agama kita bisa buktikan berapa banyak para remaja yang ada di masjid saat waktu sholat, jangankan untuk mengaji sholat aja gak ada.
Yang Aneh mereka merasa malu ketika di bilang wah anak alim dan lain sebagainya tapi bangga ketika di bilang minum abis 10 botol (minum kencing sapi wakakak) itulah remaja sekarang selalu bangga dengan dosa dosannya. Ada lagi yang sukanya ngumpul dan pamer motor serta membanggakan kekayaan orang tua mereka, dengan tanpa sedikitpun menyebut kelibihan mereke sendiri hehe mungkin karena memang tidak ada selain lotoyyy…liyeer (mabuk-mabukan).
Tahukah kalian wahai para pemuda!! Potensi kalian sangat lah baik kenapa kalaian abaikan dan hanya membuang-buang waktu dan merusak diri kalian sendiri??
Allah aja memuliakan hambanya dengan cara menutupi aib Nya masa kalian bangga dengan dosa kalian hehe TERLALU COYY….Ayo rubah diri kamu jika ingin Happy dunia akhirat dari sekarang yah jangan ntar atau besok… Kalu setelah baca postingan ini kamu langsung end gimana?? Makanya rubah dari sekarang yah.. (Pembaca Ngangguk sambil katakutan hehe ..) yuk ke masjid.
Jaminan Rasulullah SAW untuk pemuda yang senantiasa hatinya terpaut kepada masjid, bahwa ia akan mendapat naungan dan perlindungan dar Allah SWT Pada hari tak  ada  naungan selain naungan dan perlindungan Allah SWT.

Jumat, 12 Oktober 2012

♥ UNTUKMU BIDADARIKU ♥



dimanapun dikau berada....
kutulis surat ini khusus untuk mu wahai bidadariku...
yang sedang berkaca di depan bulan.....
yang memegang bintang di tangannya....
yang sedang bersujud di sepertiga malamNya.....
yang sedang menyiapkan dirinya untuk menyambut kedatanganku......

Jadilah air bagiku....
yang akan menyirami imanku....

Jadilah sayap untuk ku...
yang akan menerbangkanku ke langit Arsyi....

Jadilah embun bagiku....
yang akan menyejukkan qalbu ini hingga menjadi bersinar...

Jadilah pengingatku...
dikala diri ini ditepi jurang.....

Jadilah pendamping hidupku....
sampai ke jannahNya......

Jadilah Bidadariku di Dunia dan Akhirat....
dariku calon suamimu Hati Muhasabah Sang Ikhwan....

Ya Allah....
Pertemukanlah kami.....
Jadikanlah pertemuan kami pertemuan yang engkau Ridhoi....
Pertemukan kami di dalam pernikahan.....
Jadikan Cinta kami cinta yang halal....

Ya Allah....
Pertemukanlah kami dalam ikatan yang halal....
Satukanlah hati kami karenaMu....

Ya Allah....
Mudahkanlah jalan kami.....
Mudahkanlah urusan kami ini.....
Janganlah biarkan kami jatuh dalam jurang maksiat.......

Ya Allah.....
Hadirkan Kebahagiaan dalam pertemuan kami....
Jadikan Cinta kami abadi sampai ke JannahMu.....
Karuniakan kami Cinta karenaMu.....

Ya Allah...
Sempurnakanlah separuh iman kami.....
dan akan kami sempurnakan separuhnya lagi dengan Taqwa kepadaMu......

Ya Allah....
Sampaikan Doaku ini pada Bidadariku....
Agar ia merasa tenang.....
Agar ia menjaga dirinya untukku.....

Ya Allah.....
ku tau Engkau maha melihat.....
dah Engkau selalu memberikan yang terbaik untuk hambanya....

Ya Allah.....
Hamba ridho atas segala ketetapanMu...
Hamba yakin, Engkau tak akan mengingkari janjiMu.....

Ya Allah....
Karena-Mu kami akan bertemu.....

Ya Allah....
Hamba serahkan segala urusanku padaMu....

(¯`v´¯)♥ Aamiin ya Robbal 'alamiin ♥ (¯`v´¯)

Lowongan Kerja Terbaru

Anda bingung mencari pekerjaan ??
disinilah tempat berbagai macam kebutuhan anda
semoga membantu anda ... 

Kilik Tombol
Sebelumnya saya ingatkan kepada temen-temen hati-hati terhadap penipuan pekerjaan yang meminta uang sebelum bekerja dengan berbagai alasa apapun intinnya JANGAN MAU DI MINTAI UANG .

Hati-hati loh GAYA BICARA PENIPU INI SANGAT MEYAKINKAN... WASPADA!!!









Klik Ini








Kamis, 11 Oktober 2012

Karena Surga Itu Manis


Jika ditanyakan kepada manusia, pilih surga atau neraka? Dengan informasi yang seadanya, dengan bekal informasi bahwa surga itu nikmat dan neraka itu menyeramkan, maka dengan lantang pasti akan memilih surga. Tapi, tahukah kita bahwa jalan menuju surga itu sulit dan jalan menuju neraka begitu mudah?
Dari Abu Hurairah ra., sesungguhnya Rasulullah saw. Bersabda (yang artinya): “Ketika Allah menciptakan surga, Dia berfirman kepada Jibril, ‘Pergi dan lihatlah (surga itu)’. Jibril pun pergi untuk melihatnya. Jibril kembali seraya berkata, ‘Tuhanku, demi keperkasaanMu, tidak seorang pun mendengar (tentang surga itu) kecuali dia (ingin) memasukinya’. Kemudian Allah Swt. mengelilingi (surga) dengan kesulitan-kesulitan (untuk mencapainya) dan berfirman kepada Jibril, ‘Wahai Jibril! Pergi (lalu) lihatlah (surga itu)’. Jibril pun pergi untuk melihatnya. (Jibril) kembali seraya berkata, ‘Tuhanku, demi keperkasaanMu, sungguh aku khawatir tidak seorang pun yang (dapat) memasukinya’.”
Rasulullah saw. juga bersabda: “Tatkala Allah Ta’ala menciptakan neraka, Dia berfirman, ‘Wahai Jibril! Pergi (lalu) lihatlah (neraka itu)’. Jibril pun pergi untuk melihatnya. (Jibril) kembali seraya berkata, ‘Wahai Tuhanku, demi keperkasaanMu dan kemuliaanMu, tidak seorang pun mendengar (tentang neraka itu) kecuai ia tidak berkeinginan untuk memasukinya’. Kemudian Allah Swt. mengelilingi (neraka itu) dengan keinginan-keinginan syahwati dan berfirman kepada Jibril, ‘Wahai Jibril! Pergi dan lihatlah neraka itu’. Jibril pun pergi untuk melihatnya. Kemudian ia kembali dan berkata, ‘Wahai Tuhanku, demi keperkasaanMu dan kemualiaanMu, sungguh aku khawatir bahwa tidak akan tersisa seorang pun kecuali akan memasukinya’.” (dalam penjelasan kitab Sunan Abu Daud, hlm. 13-14)

Selama hidup adalah ujian
Surga dan neraka adalah ganjaran bagi manusia sesuai dengan perbuatan atau amalannya selama di dunia. Bro en Sis, di sekolah atau di tempat kerja kita bisa berprestasi dalam belajar dan karir kita. Mereka yang berprestasi akan diganjar dengan berbagai macam penghargaan dan fasilitas yang baik. Allah Swt. menjadikan surga sebagai ganjaran bagi manusia yang bertakwa, dan neraka menjadi ganjaran yang pas bagi manusia yang membangkang perintahNya. Dan, perlu ditekankan bahwa hidup di dunia ini setiap detiknya adalah ujian. Ujian yang hasilnya akan dipertanggung-jawabkan di hadapan Allah kelak di akhirat. Itu artinya, setiap hari kita harus menerima dan mengatasi berbagai ujian yang diberikan oleh Allah Swt.
Jangan bayangkan bahwa ujian selalu hal yang pasti sulit dan menderita, adakalanya ujian yang diberikan Allah Ta’ala justru kita rasakan sebagai nikmat dan istimewa. Memang benar, ujian yang mendera kita berupa rasa sakit dan kesulitan ekonomi seringkali membuat kita harus lebih banyak bersabar dan berdoa untuk tidak terjerumus ke dalam kemaksiatan dan kekafiran. Tapi, jangan bayangkan pula jika kita diberikan kesehatan, kekayaan dan kekuasaan adalah semata sebagai kebahagiaan, karena sejatinya itu juga merupakan ujian dari Allah.
Nikmat kesehatan yang diberikan Allah Swt itu apakah akan mengantarkan kita untuk bersyukur atau malah sebaliknya, untuk ingkar kepada Allah? Nikmat kekayaan dan kekuasaan yang kita rasakan, apakah akan membuat kita bersyukur atau malah sombong dan dengan bebas menggunakan harta yang kita miliki untuk suka-suka tanpa aturan syariat Islam? Dengan kenyataan seperti ini, maka pantas jika kesehatan, kekayaan dan kekuasaan pun termasuk bagian dari ujian yang Allah berikan. Bergantung manusianya, apakah akan bersyukur atau malah kufur. Firman Allah Swt. (yang artinya): “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmatKu), maka sesungguhnya azabKu sangat pedih.” (QS Ibrahim [14]: 7)
Memang banyak orang yang tak tahan dengan penyakit yang diderita dan kemiskinan yang mendera mereka sehingga mengambil jalan pintas untuk bunuh diri demi mengakhiri hidupnya yang menanggung rasa sakit yang berat, atau tega berbuat maksiat dengan cara menjarah harta yang bukan miliknya demi memenuhi kehidupan ekenominya yang tak kunjung menunjukkan grafik yang meningkat
Begitu pun bagi sebagian dari kita banyak yang tidak tahan menghadapi ujian berupa kesehatan, harta yang banyak dan juga kekuasaan. Jangan-jangan, kesehatan tubuh dan kekuasaan ternyata malah membuat kita merasa sombong, sebagaimana halnya dengan Fir’aun yang menganggap dirinya sebagai Tuhan, karena selama hidupnya memang dia nyaris tak pernah sakit berat ditambah pula dia memang punya tahta dan harta. Klop. Fir’aun jadi sombong. Sehingga ketika Musa mengajaknya untuk beriman kepada Allah, Fir’aun malah mendustakannya dan bahkan mendurhakainya. Allah Swt membeberkan kisah ini dalam firmanNya (yang artinya): “dan katakanlah (kepada Fir’aun): “Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri (dari kesesatan)”. Dan kamu akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar supaya kamu takut kepadaNya?”. Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar. Tetapi Fir’aun mendustakan dan mendurhakai. Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa). Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru memanggil kaumnya. (Seraya) berkata: “Akulah tuhanmu yang paling tinggi”. Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada Tuhannya).” (QS an-Naazi’aat [79]: 18-26)
Ini kian meneguhkan bahwa selama kita masih hidup, ujian akan datang menghampiri kita selama itu. Karena hidup itu sendiri adalah ujian. Tinggal bagaimana kita menyikapinya dan menjadikan kehidupan ini lebih bermakna berlandaskan keimanan kepada Allah Swt. Dzat yang telah menciptakan kita dan seluruh alam ini, termasuk surga dan neraka.
Itu sebabnya, jika kita ingin masuk surga, ada jalan yang harus kita lalui. Meski banyak rintangan, bukan berarti kita mundur untuk melaluinya. Karena surga begitu manis. Jangan pula tergoda memilih jalan yang bertabur syahwat meski itu sangat menyenangkan, karena pada akhirnya akan mengantarkan kita menuju neraka. Semua sudah dalam kekuasaan kita, apakah lebih memilih untuk masuk surga atau neraka. Dengan adanya pilihan tempat kembali di akhirat kelak, ini membuktikan bahwa dunia ini memang ujian dan Allah Swt. hanya akan memberikan tempat yang layak kepada mereka yang berhasil mengikuti petunjukNya. Sebaliknya Allah akan memberikan tempat yang buruk, yakni neraka bagi siapa saja yang menentangNya dan mendurhakaiNya.
Dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim disebutkan hadist yang diriwayatkan Abu Said al-Khudri ra bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Surga dan neraka mengajukan protes. Surga berkata, ‘Ya Tuhanku, kenapa yang masuk ke dalam surga hanya orang-orang yang lemah dan orang-orang kelas gembel?’ Neraka berkata, ‘Ya Tuhanku, kenapa yang masuk ke dalam neraka ini hanya orang-orang yang kejam dan sombong?’ Allah berkata, ‘Surga, engkau adalah rahmatKu yang Aku berikan denganmu siapa saja yang Aku kehendaki. Dan neraka, engkau adalah siksaKu yang Aku berikan denganmu siapa saja yang Aku kehendaki. Setiap masing-masing dari kalian mempunyai penghuni’.” (Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Tamasya ke Surga, hlm. 15)

Kumpulkan pahala berharap surga
Surga adalah tempat yang eksklusif alias hanya disediakan dan diperuntukkan bagi orang-orang yang beriman dan beramal shalih. Tidak semua manusia bisa masuk ke surga. Itu artinya, untuk mendapatkan ‘tiket’ ke surga harus mengikuti syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah Swt. Sang Pemilik surga itu sendiri. Dan, tentunya Allah Swt. juga berhak dan berkuasa penuh untuk memasukkan manusia ke dalam neraka. Jangan khawatir, Allah Swt. tak mungkin salah dalam mengkalkulasi amalan kita. Catet, Bro.
Bro en Sis, ketika begitu banyak informasi tentang keindahan dan kenikmatan yang ditawarkan surga sebagaimana janji Allah bagi hamba-hambaNya yang beriman, pantas bagi kita untuk segera dengan semangat menjadi pribadi-pribadi yang terbaik dalam iman, ilmu dan amal shalih. Tentu, agar Allah Swt. sayang dan cinta kepada kita semua dan memasukan kita ke dalam surgaNya. Insya Allah.
Kita berharap, berdoa, dan berusaha sekuat mungkin agar kita bisa meretas jalan menuju surga dengan mudah dan sukses. Semoga Allah Swt. menanamkan keimanan  dan ketakwaan yang kokoh dalam diri kita sebagaimana yang Allah berikan kepada Muhammad saw. dan para sahabatnya. Semoga Allah menancapkan keberanian yang hebat dalam membela Islam sebagaimana telah Allah tancapkan keberanian membela Islam kepada para pejuang Perang Badar. Semoga Allah memberikan kemenangan kepada dakwah Islam yang kita gelorakan saat ini, sebagaimana kemenangan yang telah Allah berikan kepada Muhammad saw. dan para sahabatnya di setiap peperangan yang dimenangkannya.
Semoga kita menjadi hamba-hambaNya yang pandai bersyukur dan senantiasa gemar melakukan amal shalih. Semua manusia  menginginkan surga jika kenikmatannya begitu luas, indah, dan menyenangkan. Tapi, hanya manusia pilihan saja yang bisa meraihnya. Semoga kita adalah manusia pilihan Allah yang bisa menikmati surgaNya. Amin.
Yuk, sebagai anak yang aktif ngaji dan aktif dakwah wajar dong inginkan surga. Karena itu adalah memang janji Allah Swt. untuk mereka yang beriman dan beramal shalih ketika di dunia. Meski kini kehidupan yang kita jalani pahit terasa, insya Allah pada akhirnya akan berbuah manis. Semangat,Bro!

Tips Menjadi Kaya



Sedekah dan Matematika Sedekah
Banyak dari kita yang beranggapan bahwa hemat pangkal kaya, dan filosofi tersebut ditanamkan sejak dini di dunia pendidikan negeri ini. Kita harus tau bahwa dalam bersedekah kita harus boros…sedekah harus brutal..kita harus berfoya-foya dalam bersedekah. Dalam matematika sedekah bahwa harta yang kita keluarkan untuk sedekah bukan semakin berkurang melainkan semakin bertambah..Apa benar seperti itu ??# mikir niee J#

Semakin penasaran dengan Matematika Sedekah silahkan membeli buku dengan judul ‘The Miracle of Giving, Keajaiban Sedekah‘ yang ditulis oleh Ustad Yusuf Mansur sendiri. Di dalam buku itu, disebutkan dalam Al-Qur’an Surat 6:160, Allah menjanjikan balasan 10x lipat bagi mereka yang mau berbuat baik. Bahkan di dalam Al-Qur’an Surat: 2: 261, Allah menjanjikan balasan sampai 700 x lipat.  Selama ini terus terang saya nggak menyadarinya. Insya Allah sedekah terus saya lakukan, tapi saya nggak pernah ‘menghitung’ dan mengharapkan apa yang akan saya dapatkan nanti dari Allah. Saya tidak menghubung-hubungkan rejeki yang saya terima dengan sedekah yang saya lakukan, padahal itu berkaitan erat!
Di dalam buku ini, Ustad Yusuf Mansur berkata, apa yang sudah kita ketahui ini akan menjadi ilmu buat kita. Sehingga jika kesusahan dalam hal finansial, nggak susah-susah minta tolong orang lain, tapi langsung minta tolong kepada Allah. Karena sadar dengan hal ini pun, saya jadi berusaha untuk sedekah dengan lebih baik dan terencana.
Beberapa tips menjadi kaya dari masukan Ustad Yusuf Mansur:
1.       Shalat Dhuha 4 rakaat (dilaksanakan dalam 2 rakaat – 2 rakaat) dapat membuka pintu rizqi
2.       Meminta pada Allah saat Shalat Tahajjud
3.       Memelihara dan memberi makan anak yatim
4.       Sedekah 10% dari penghasilan, karena 2,5% saja tidak cukup
5.       Sedekah 10% dari jumlah yang diinginkan. Dengan konsep ini, jika kita ingin membeli rumah seharga Rp 100 juta, maka kita harus bersedekah sekitar Rp 10 juta terlebih dahulu. Karena beginilah matematika sedekah menurut Ustad Yusuf Mansur
Rumus matematika tentang sedekah ini memang patut menjadi pedoman kita seumur hidup bila ingin sukses. Ya, rumus yang sering digembor-gemborkan oleh Ust. Yusuf Mansur disebuah acara televisi, yang referinsinya langsung dari kitab suci Al-Quran..panduan hidup abadi, bekal ke akhirat.. 
Rumus matematika sedekah : X - Y =  (X -Y) + (Y * 10)
10 - 1 = 19
10 - 2 = 28
10 - 3 = 37
10 - 4 = 46
10 - 5 = 55
10 - 6 = 64
10 - 7 = 73
10 - 8 = 82
10 - 9 = 91
10 - 10 = 100