Ngomongin soal cowok keren (bukan cowok kran lho, emang-nya tukang
ledeng) ini jadi demenannya kaum hawa ter-utama remaja putri. Mereka
pasti punya krite-ria masing-masing untuk uru-san cowok keren. Mulai
dari gaya busana, penampilan, wajah, prestasi, pekerjaan, mobil, hoby,
sampe isi dompet semua ada standarnya. Walhasil cowok-cowok �Meteor
Garden’ personil F4, �Westlife’ atau �Element’ yang punya
tampang kece bin cute mewakili karakter cowok keren yang banyak
digandrungi remaja putri. Ehm.. ehm.. kayaknya ada yang mo ngaku neh.
Hehehe..
Tapi bukan berarti urusan cowok keren cuma buat kaum hawa aja. Anak
cowok juga mau nggak mau kudu terlibat. Soalnya mereka yang jadi
�OP’ alias obyek penderita. Malah ada juga anak cowok yang hobi
nyari bocoran tipe cowok-cowok keren yang diminati anak putri. Biar bisa
menyesuaikan. Kan lumayan kalo setiap penampilannya mengundang decak
kagum dari gadis pujaan hatinya. Sampai bela-belain ngutang atau minjem
produk Nike, GAP, Levi’s, Lea, Tommy, atau Diesel biar asyik dipake
mejeng. Kasihan banget tuh, mejeng tapi dapet minjem. Hihihi..
Tapi, sebenernya kayak gimana sih cowok keren itu? Kalo butuh modal
gede, kasihan banget bangsanya Boim atau Gusur sohibnya Lupus yang
secara finansial, fisik dan fenam-pilannya serba cekak itu. Daripada
pusing, mending baca terus. Tariik maang….!
Gaya hidup metropolis
Gaya hidup metropolis kian kental dalam nuansa tayangan sinetron
televisi negeri ini. Sebuah gaya hidup yang penganutnya doyan memanjakan
kenikmatan hidup daripada pusing mikirin arti hidup itu sendiri. Lebih
suka gaya daripada makna. Kiranya gaya hidup seperti inilah yang coba
diungkap sinetron terbaru produksi Multivision Plus
bertajuk�Cowok-Cowok Keren� (CCK). Dibintangi Mark Peter, Okan
Cornelius, Teuku Zacky, en Randy Bragi, yang nongol setiap senin malam
di RCTI.
CCK mengisahkan ulah nakal alias petualangan seks empat eksekutif
muda kota metropolitan. Seolah memvisualisasikan isi buku best seller
Moammar Emka yang menguak sisi gelap kehidupan malam kota metropolis
melalui “Jakarta Undercover-nya�. Di sepanjang tayangan, hadir
perempuan-perempuan yang ditampilkan berlenggak-lenggok dengan pakaian
minim, sok-sok manja dan menggoda. Bahkan dalam salah satu episode,
ditampilkan adegan pertandingan catur yang bersyarat siapa pun yang
kehilangan buah catur harus melepaskan pakaian satu per satu. Dan salah
satu pemainnya yang perempuan, sebelum pertandingan berakhir, ia sudah
harus mananggalkan semua pakaiannya! Parah banget kan?
Otomatis CCK ini langsung menuai kritik super pedas dari pengamat
media Ade Armando dalam kolom resonansi harian Republika tanggal 18
Oktober 2003. Beliau mengungkapkan, CCK yang beliau kasih gelar tayangan
yang buruk luar biasa ini diputar pada jam tayang keluarga dengan
rating BO alias Bimbingan Orang-tua. Dengan kata lain RCTI
mempersembahkan acara ini kepada penonton semua umur, meski dengan
peringa-tan: â€?’… para orang tua harap mendampingi anak-anak….’’
lho? Padahal keme-suman merajalela di sinetron ini. Setiap pekan pemirsa
televisi disuguhi adegan berlangsungnya semacam pesta seks. Ada
karakter yang digambarkan sebagai �’ber-ganti-ganti pasangan
tidur’’, memiliki kebiasaan men-yimpan celana dalam pasangannya, dan
yang bicara dengan terbuka, �’Seks ada di malam hari; karena itu
wanita hanya menggairahkan di malam hari.
Menurut pihak RCTI, jika dilihat kehidupan eksekutif muda
metropolitan saat ini, cerita tersebut memang banyak benarnya. Cerita
tentang kehidupan eksekutif muda Jakarta dengan gaya hidup hedonis dan
pergaulan seks yang bebas selama ini memang menjadi suatu kenyataan yang
selalu ditutup-tutupi. “Tidak salah jika ada pihak yang memprotes
sinetron ini. Semua orang memiliki cara berpikir dan nilai yang
berbeda-beda. “Ini masalah subyektivitas, semua orang bebas
berpendapat,� demikian jelas Mita, humas RCTI ketika dihubungi
detikcom, Jumat siang (26/9/2003).? “Tetapi, selama keputusan akhir
belum tercapai kami masih menayangkan baik program maupun promonya,�
tambah Lala Hamid, Direktur Program RCTI. Nah lho!
Rupanya gelombang protes yang dilayangkan dari Aliansi Masyarakat
Anti Pornografi dan Pornoaksi (AMAPP) atau kritikan pedas Ade Armando
hanya membuahkan promosi gratis. Dan tentu dengan menayangkannya
beberapa pekan di jam utama, RCTI berharap sudah ada cukup banyak fans
CCK yang nantinya akan bersedia menonton sinetron favoritnya ini bila
jam tayangnya dipindahkan menjadi lebih malam. Kalau memang ini alasan
mereka, keliatan banget kan kapitalisnya. Demi uang, sering kali media
informasi bermetamorfosis menjadi media dekadensi moral. Menyedihkan!
Cowok keren versi hedonis
Penayangan sinetron CCK —seperti penayangan sinetron yang lainnya—
makin menggiring masyarakat ke arah budaya hedonis dan permissive yang
berasal dari orang kafir Barat. Budaya hedonis menyeret masyarakat ke
dalam kehi-dupan yang hanya mengejar kesenangan duniawi semata. Sehingga
berkembang peri-laku keserba-bolehan (permis-sive) dalam berbuat dan
berpikir demi meraih predikat konglo-merat yang hidup serba �wah’
dan mampu menyalurkan hawa nafsunya di mana saja kapan saja. Iih…kayak
ayam jago aja!
Selain gaya hidup mewah yang identik dengan gaya hidup metropolis,
kaum hedonis juga punya standar sendiri dalam menilai manusia. Mereka
menilai derajat manusia berdasarkan penampilan fisik dengan segala
aksesorisnya semata. Seperti yang digam-barkan dalam sinetron CCK itu.
Kaum hedonis seolah mengelompokkan cowok ke dalam dua kategori, with
�N’ or without �N’. Cowok with �N’ artinya cowok keren. Yang
selalu punya nilai lebih dalam berpenampilan. Sementara cowok without
�N’ berarti cowok kere alias cowok yang nilainya minus semua dalam
berpenampilan. Yang ngerasa harap sabar ya. Gubrak!
Penampilan bagi kaum hedonis wajib modis. Biar dapet gelar cowok
keren atau cewek kece. Lihat aja, iklan produk minyak rambut, fashion,
farfum, sepatu, mobil, sampai rokok selalu disejajarkan dengan julukan
cowok keren. Kebayang, orang yang terkena wabah hedonis ini bakal repot
ngelakoninnya. Soalnya butuh modal gede. Parahnya banyak remaja sekarang
yang masih disubsidi penuh ama ortunya mulai terjangkiti wabah hedonis.
Meski kantong cekak, penampilan tetep kudu enak. Nggak mau tahu,
pokoknya orangtua kudu siap mensuplai segala kebutuhannya dalam
berpenampilan. Kalo perlu pake aksi merengek, tutup mulut, atau banting
pintu.
Padahal pepatah bilang “don’t judge the book by its cover�.
Artinya, jangan beli buku kalo nggak ada kovernya…hehehe… keliru
dink. Yang bener, jangan pernah menilai orang dari penampilan luarnya.
Suer. Belum tentu cowok-cowok keren itu tingkah lakunya sekeren
tampangnya. Banyak cowok-cowok keren dalam bis kota or gerbong kereta
yang punya tampang eye catching. Dipadukan dengan setelan �esmud’.
Potongan rambut sampai sepatu klimis abis. Tapi hobinya ngambil dompet
or HP orang tanpa permisi. Dasar copet!
Selain penampilan dan gaya hidup, cowok keren juga kudu punya fisik
yang oke. Standarnya; wajah handsome, berjenggot, no jerawat dengan dagu
lancip belah tengah. Nggak cuma itu, kaum hedonis juga memfokuskan
perhatiannya ama fisik cowok keren dari sisi sex appeal (daya tarik
seksual)–nya. Karena bagi mereka, hubungan pria dan wanita nggak punya
nilai lebih selain untuk pemuasan syahwat semata. Cewek-cowok
berlomba-lomba me-nonjolkan lekuk tubuhnya yang punya daya tarik
seksual. Yang cowok jadi penghuni fitness centre biar badannya kekar,
dadanya bidang, otot-ototnya juga pada nonjol. Sementara yang cewek pada
pake baju full pressed body. Lontong aja kalah ketat.
Sobat muda muslim, kayaknya kita kudu makin hati-hati dengan
beredarnya para �pengemban dakwah’ hedonis yang menjelma sebagai
selebritis dengan gaya hidup metropolis. Kemuliaan seseorang hanya
dinilai dari penampilan fisik dan gaya hidup. Padahal itu semua cuma
sementara doang dan bisa bikin kita kecele di akhirat nanti. Karena
Allah swt. cuma menilai keterikatan kita ama hukum-Nya selama di dunia
yang punya nilai plus. Bukan penampilan fisik atau aksesoris, seperti
yang dipahami kaum hedonis. Yo’i kan?
Cowok keren versi Islam
Nggak sedikit lho, orang menilai remaja muslim selalu masuk kategori
cowok without �N’. Apalagi sampai diidentikkan dengan peci, sarung,
dan baju koko yang jadi aksesoris kebangsaannya. Memang ada yang kayak
gitu, tapi nggak semuanya. Kayaknya keterlaluan banget deh kalo remaja
muslim masih menilai orang dari penampilannya doang. Padahal Rasulullah
dalam salah satu hadisnya menerangkan bahwa Allah swt. tidak melihat
kemuliaan seseorang itu dari wajah, pakaian, atau penampilan dengan
segala aksesisnya. Melainkan dari hati dan ketakwaannya. firman Allah
swt.:
?¥???†?‘?? ?£???ƒ?’?±???…???ƒ???…?’ ?¹???†?’?¯?? ?§?„?„?‘???‡?? ?£?????’?‚???§?ƒ???…?’
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah
ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu.â€? (QS. al-Hujur?¢t
[49]: 13)
Tapi Don’t worried, Islam nggak melarang remaja muslim untuk
berpenampilan oke. Karena Allah juga menyukai keindahan selama masih
dalam koridor aturan-Nya. Tapi boleh bukan berarti harus. Jadi remaja
muslim juga kudu pintar dan sholeh. Pintar dalam arti mampu menjadikan
Islam sebagai standar dalam berpikir dan berbuat. Ini bisa diperoleh
kalo kita nggak alergi dengan pengajian wawasan Islam yang lagi marak di
bulan suci ini. Dengan modal itu, kita bisa menjadi anak yang sholeh.
Dan semuanya bukan omong kosong. Para sahabat Rasulullah saw juga banyak
yang masuk kategori remaja muslim idaman.
Contohnya Mushab bin Umair. Seorang remaja muslim yang jadi duta
pertama guna membuka dakwah pertama kalinya di Madinah. Dia dibesarkan
di tengah keluarga quraisy terkemuka. Wajahnya tampan, hidupnya mewah,
serba kecukupan, dan selalu menjadi bintang di tempat-tempat pertemuan.
Wajar aja kalo dia menjadi buah bibir gadis-gadis Mekkah. Dia memang
keren, Tao Ming Tse aja kalah. Tapi lebih keren lagi ketika dia
meninggalkan kehidupannya yang luks agar bisa memeluk Islam. Sampai
Rasulullah saw. berkata: “Dahulu saya lihat Mush’ab ini tak ada yang
mengimbangi dalam memperoleh kesenangan dari orangtuanya, kemudian
ditinggalkannya semua itu demi cintanya kepada Allah dan rasul-Nya.�
Selain Mushab, ada sahabat Ali bin Abi Thalib r. a. Beliau termasuk
salah satu khulafaur Rasyidin. Di usianya yang sangat muda (8 tahun) dia
sudah masuk Islam. Bahkan berani menghadapi bahaya dengan menggantikan
posisi tidur Rasulullah saw. yang akan dibunuh orang-orang kafir saat
peristiwa hijrah. Dan masih banyak sahabat Rasulullah saw. yang layak
disebut remaja muslim idaman.
Sobat muda muslim, jadi remaja muslim idaman itu gampang aja kok.
Nggak perlu repot-repot jadi keren atau beken. Yang penting sholeh,
berilmu, dan bertakwa. Caranya, mengkaji Islam dan menerapkannya dalam
keseharian. Dan kita siap dengan resiko yang bakal dihadapi. Menukar
kesenangan duniawi dengan kemuliaan di hadapan Allah. Dan satu lagi,
jangan geer kalo efek sampingnya nanti bakal diuber-uber para akhwat.
Makanya kalo pinjem uang, jangan lupa balikin. Hehehe..
Sekarang udah tahu kan siapa cowok keren itu? Yang pasti bukan versi
hedonis dong. Tapi remaja muslim idaman umat dan… efek sampingnya, jadi
idaman para akhwat. Setuju?? (pembaca ngangguk-ngangguk) Nah, gitu
dong.
Nah, biar oke juga, mari kita perdalam Islam dengan penuh semangat. Nggak boleh? males-malesan, apalagi males beneran. [hafidz]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tulis Pesan yang ingin kamu sampaikan disini